Uighur Menunggu Bantuan Umat atas Genosida Rezim Komunis Cina - Tinta Media

Kamis, 20 April 2023

Uighur Menunggu Bantuan Umat atas Genosida Rezim Komunis Cina


Tinta Media – Pada Ramadhan 1444 H ini Muslim Uighur menunggu bantuan kaum muslim agar dapat selamat dari genosida yang dilakukan pemerintahan rezim komunis Cina.

“Saat ini, Muslim Uighur sedang menunggu dukungan Anda agar bisa selamat dari genosida yang dilakukan pemerintahan Cina,” ujar Direktur Eksekutif Center for Uyghur Studies  Dr. Abdulhakim Idris  pada Seminar Internasional di Univeritas Muslim Nusanatara Al Washliyah Medan, Rabu (12/4/2023).

Abdulhalim mengungkapkan harapan Muslim Uigur agar umat Islam melakukan pembelaan atas penindasan yang terjadi, “Sebagai Muslim Uighur, kami berharap Anda melakukan sesuatu untuk menghentikan penindasan ini,” ungkapnya.

Abdulhalim pun berharap pada Ramadhan yang penuh berkah ini agar umat Islam turut menyampaikan doa terbaik pada Allah ta’ala dan menyuarakan nasib Muslim Uigur kepada dunia, “Jika dunia Muslim tidak melakukan sesuatu untuk saudara seagamanya, siapa lagi yang akan melakukannya? Siapa yang akan menyuarakan nasib Muslim Uighur kepada masyarakat internasional?” harapnya.

Puasa Dipaksa Makan Siang 

Abdulhalim menuturkan bahwa ia adalah salah satu Muslim Uigur yang menjadi target genosida. “Saya adalah perwakilan dari warga Muslim Uighur di Turkistan Timur yang menjadi target pembunuhan etnik (genosida) rezim Komunis Cina,” tuturnya.


Abdulhalim mengatakan bahwa rezim Cina emandang Islam sebagai ancaman maka pemerintahan Cina melakukan genosida. “
Pemerintah Beijing menganggap Islam sebagai ancaman. Untuk menghadapi ancaman ini, pemerintah Cina telah menghalalkan segala cara, termasuk penyiksaan dan genosida,” tegasnya.

Muslim Uighur akan mengalami banyak jenis penekanan berupa larangan menyambut Ramadhan dan larangan berpuasa Ramadhan “Bayangkan jika Anda hidup di sebuah tempat di mana merayakan kedatangan Ramadhan saja, adalah tindakan yang dilarang. Bayangkan jika Anda memasuki bulan Ramadhan, pemimpin negeri Anda menempatkan 1 orang aparat negara untuk tinggal di rumah Anda dengan tugas untuk memastikan bahwa Anda tidak berpuasa dengan mewajibkan Anda makan di siang hari selama bulan Ramadhan,” jelasnya.

Pemerintahan Cina dengan  ideologi komunisnya telah memaksa Muslim Uigur agar melepaskan keimanan pada Allah SWT.

“Rezim Komunis Cina secara sistematis melakukan cuci otak terhadap mereka. Muslim Uighur dipaksa untuk lebih tunduk kepada rezim Komunis Cina daripada kepada Allah Swt,” jelas Abdulhalim.

Sangat disayangkan pula, tindakan genosida ini juga diberlakukan pada Muslim Uighur yang berada di luar kamp konsentrasi. “Situasi di luar kamp konsentrasi juga sebenarnya tidak ada bedanya,” tandasnya.

Malah, imbuh Abdulhalim pemerintahan rezim Cina juga telah melakukan sterilisasi paksa pada muslimah Uighur, perbudakan pada warga Uighur, memenjarakan warga Uighur yang mengajarkan Islam, al-Qur’an dan melaksanakan shalat.

Perempuan Uighur dipaksa untuk menjalani sterilisasi,” tegasnya. 

“Beberapa warga Uighur yang pernah mengalami proses indoktrinasi di kamp konsentrasi akan mendapatkan vonis pengadilan lalu dipenjara atau dipaksa menjadi buruh (budak) di pabrik-pabrik,” tuturnya.  

“Warga Uighur dimintai keterangan tentang tindakan mereka yang mengajari anak-anak mereka agama Islam atau al Qur’an. Melaksanakan shalat secara rutin adalah tindakan kriminal dan hukumannya adalah penjara,” jelasnya.


Di akhir penjelasan, ia mengingatkan agar umat Islam turut aktif dalam kegiatan dakwah Islam, ia menyampaikan sebuah hadis Nabi Muhammad Saw. 

“Siapa yang melihat kemunkaran, maka berusahalah untuk mengubahnya dengan tangannya. Jika dia tidak mampu, maka berusahalah untuk merubahnya dengan mulutnya. Jika dia tidak mampu, maka berusahalah untuk merubahnya dengan hatinya,” pungkasnya. [] Mada Kusumah

 

Rekomendasi Untuk Anda × +

Bagikan artikel ini

Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini.

Artikel Menarik Lainnya :