Tinta Media - Terkait dengan tudingan terhadap jihad sebagai ajaran terorisme, Direktur Geopolitikal Institute Adi Victoria mengungkapkan, tudingan tersebut merupakan upaya Barat guna memadamkan ajaran Islam.
“Itu tidak lain memang upaya Barat dalam memadamkan salah satu ajaran Islam yang mulia,” tuturnya dalam program Kabar Petang: Ramadhan Bulan Jihad dan Perjuangan di kanal YouTube Khilafah News, Jumat (31/3/2023).
Adi menjelaskan, Barat sangat memahami bagaimana spirit jihad kaum muslimin. Selain itu, Barat juga tidak pernah lupa bagaimana semangat jihad yang dimiliki kaum muslimin ketika Kekhilafahan masih ada. Kekhilafahan ada dengan semangat jihad dan dengan aktivitas jihad.
“Memang, Barat membuat semacam opini negatif agar jihad bisa hilang. Bahkan, (jihad) kemudian dihilangkan dari kurikulum karena memang semangat jihad kaum muslimin itu luar biasa, bahwa jihad itu mendapatkan dua kebaikan, mati syahid atau hidup mulia,” ungkap Adi.
Spirit jihad ini, menurut Adi, sangat ditakuti oleh Barat. Jadi, menurutnya, Barat dengan agennya memang berupaya membuat monsterisasi, membuat efek negatif terkait dengan ajaran Islam. Salah satunya jihad, dan juga termasuk ajaran Islam yang lain yaitu khilafah.
Padahal, menurut Adi, jelas sekali bahwa terkait masalah jihad merupakan bagian dari ajaran Islam. Adi menyebutkan, bukti kongkrit jihad merupakan ajaran Islam bahwa jihad masuk dalam bab Fiqih. “Jelas sekali bahwa ini menunjukkan bahwa jihad adalah bagian dari syariat Islam sebagaimana syariat Islam yang lain, seperti salat, puasa, zakat, haji dan sebagainya,” tegasnya.
Adapun makna jihad, Adi menyatakan, tidak ada makna lain selain perang. Sebagaimana penjelasan dari Ibnu Rajab Al Hambali terkait dengan makna jihad, tidak ada makna lain selain ‘mengerahkan usaha dalam rangka memerangi kaum kafir’.
Adi juga menyebutkan penjelasan makna jihad menurut Syaikh Taqiyuddin An Nabhani, yaitu ‘mengerahkan segenap kemampuan kita dalam rangka peperangan untuk Allah, baik secara langsung ataupun memberikan bantuan dengan harta, pemikiran dan sebagainya. “Jadi, makna jihad secara syar’i yaitu kita berperang,” imbuh Adi.
Adi kemudian membacakan dalil dalam Al Qur’an terkait ajaran Islam untuk berjihad. Di antaranya, Surat At Taubah ayat 29 yang artinya, ‘Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak (pula) kepada hari kemudian, dan mereka tidak mengharamkan apa yang diharamkan oleh Allah dan Rasul-Nya’.
“Jadi, jelas sekali bahwa jihad itu bagian dari pada ajaran Islam, sebagaimana ajaran Islam yang lain terkait dengan salat, puasa, zakat, dan sebagainya,” katanya.
Bahkan, Adi menambahkan, Rasulullah Saw. menyampaikan bahwa jihad merupakan polik dari agama Islam. Adi juga menyebutkan sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, At Tirmidzi dan Ibnu Majah yaitu, ‘… pokok perkara adalah Islam, tiangnya adalah solat, dan puncaknya adalah jihad fii sabiilillah’. Dari hadis ini menunjukkan bahwa jihad memiliki posisi sangat tinggi.
“Jadi, jihad itu menempati posisi tertinggi di dalam Islam,” pungkasnya.[] Ikhty