Tiga Kualifikasi Wujudkan Keluarga Takwa - Tinta Media

Minggu, 16 April 2023

Tiga Kualifikasi Wujudkan Keluarga Takwa

Tinta Media - Ketua Komunitas Mengenal Islam Kafah, Dra. Irianti Aminatun menyebut setidaknya ada tiga kualifikasi dalam mewujudkan keluarga takwa.
 
“Pertama, faqih fiddin, kedua, berfikir (al-aqlu), ketiga, benar dalam berkata,” ungkapnya di acara Teman Berbuka: Ikhtiar Mewujudkan Keluarga Takwa, melalui kanal You Tube Lembur dakwah, Ahad (9/4/2024).
 
Agar faqih fiddin, lanjutnya, keluarga  harus menjadi madrasah bagi setiap anggota keluarga untuk menguasai tsaqofah Islam (ilmu-ilmu terkait kehidupan). Tsaqofah  ini sebagai panduan dalam mengarungi kehidupan.
 
“Tsaqofah  yang mesti dikuasai mencakup hubungan manusia dengan Allah Swt., hubungan dengan dirinya sendiri, serta hubungan dengan sesama manusia,” terangnya.
 
Tsaqofah ini, sambungnya juga menjadi bekal dalam membentuk kepribadian Islam (sakhshiyyah al-Islamiyah) dari masing-masing anggota keluarga. “Oleh karena itu untuk  terus menyempurnakan kerpibadian tidak boleh berhenti belajar  tsaqofah Islam sampai ajal menjemput,” tambahnya.
 
Dalam menjelaskan kualifikasi kedua yaitu berfikir, Irianti mengatakan,  maknanya memfungsikan akal untuk mengaplikasikan tsaqofah yang sudah dimiliki dalam memecahkan masalah kehidupan, sehingga tsaqofahnya connect dengan tantangan zaman, bukan sekedar ibadah ritual saja.
 
“Saat muamalah ribawi merajalela keluarga takwa harus bisa menghukumi bahwa itu terjadi karena tidak diterapkannya syariat Islam di bidang ekonomi,” ucapnya memberikan contoh.
 
Selain itu, Irianti juga menegaskan bahwa hukum halal dan haram harus senantiasa menjadi panduan dalam memutuskan penggunaan benda-benda.
 
“Poin ketiga tentang  benar dalam berkata, maknanya adalah menjadikan tsaqofah Islam sebagai satu-satunya standar dalam berkata benar. Selain standar Islam berarti standar hawa nafsu,” tandasnya seraya mengatakan orang tua mesti menjadi teladan bagi anak-anaknya dalam berkata benar, tidak boleh standar ganda atau berkhianat.
 
Mulia
 
Selain itu,  Irianti juga menjelaskan bahwa  setiap anggota keluarga hendaknya senantiasa menjaga ketakwaan, karena ketakwaan ini sangat menentukan posisi manusia di hadapan Allah Swt. Ia mengutip Al-Qur’an surat Al-Hujurat ayat 13  sebagai sandarannya.
 
“Kalau ada hal yang  semestinya menjadi pusat perhatian seluruh anggota keluarga sehingga seluruh energi dikerahkan untuk meraih itu, itulah takwa,” tukasnya.
 
Takwa, ucap Irianti, akan membuat keluarga dalam menjalani kehidupan penuh dengan kebaikan yaitu diberikan solusi dari setiap masalah yang dijumpai sebagaimana  janji Allah dalam surat Ath-Thalaq ayat 2.
 
“Selain kebaikan di dunia, keluarga takwa juga akan masuk surga bersama-sama   sebagaimana dijelaskan dalam surat Ath-Thuur ayat 21,” imbuhnya.
 
Terakhir Irianti menyampaikan bahwa membangun keluarga itu hendaknya bukan hanya di dunia saja tapi juga  sampai di akhirat. “Jadi membangun keluarga itu bukan hanya sehidup semati tapi juga sehidup sesurga,” pungkasnya. [] Sri Wahyuni
Rekomendasi Untuk Anda × +

Bagikan artikel ini

Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini.

Artikel Menarik Lainnya :