Tinta Media - Menanggapi keputusan pemerintah untuk impor gula, Narator Muslimah Media Center (MMC) menyatakan bahwa pemerintah gagal mewujudkan ketahanan pangan.
"Keputusan impor gula dalam jumlah besar menunjukkan gagalnya pemerintah mewujudkan ketahanan pangan di negeri yang notabene memiliki lahan luas dan subur," tuturnya dalam Serba-serbi MMC: Impor Gula Menggila, Ketahanan Pangan Mustahil Dalam Kapitalisme di kanal YouTube Muslimah Media Center, Rabu (29/3/2023).
Menurutnya, pemenuhan pangan masyarakat yang makin bergantung pada impor justru menjadi jalan yang mengancam kedaulatan negara. Kondisi ini tidak lepas dari paradigma new liberal yang telah menjadikan negara sebagai pedagang bukan pelayan rakyat. Hajat rakyat justru diserahkan kepada korporasi yang fokus meraih keuntungan.
"Akibatnya yang menguasai seluruh rantai pangan mulai dari produksi hingga distribusi adalah pihak korporasi. Kedaulatan pangan pun hanya ilusi. Ketahanan pangan pun hanya ilusi," ujarnya.
"Ketahanan pangan secara berdaulat hanya akan terwujud dalam negara yang menerapkan aturan Islam yakni khilafah," terangnya.
Ia mengingatkan bahwa Allah Subhanahu wa Ta'ala melarang umat Islam menggantungkan urusannya kepada bangsa dan negara kafir.
"Kaum muslim harus memiliki kemandirian dalam mengatur semua urusan kehidupannya. Berdasarkan syariat, sejatinya tidak ada larangan impor dalam Islam, akan tetapi Islam tidak membolehkan adanya ketergantungan. Sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta'ala dalam QS. An-nisa: 141 yang artinya: Dan Allah sekali-kali tidak akan memberi jalan kepada orang-orang kafir untuk memusnahkan orang-orang yang beriman," ucapnya.
Ia menjelaskan bahwa khilafah adalah negara yang politik dalam negerinya menjalankan syariat Islam kaffah dan mengurusi urusan rakyat dengannya. Sedangkan politik ekonomi Islam khilafah akan mengarahkan pada jaminan pemenuhan semua kebutuhan pokok setiap individu rakyat. Diantaranya kebutuhan pangan, papan, sandang serta kebutuhan dasar berupa pendidikan, kesehatan dan keamanan bagi semua rakyat tanpa terkecuali.
"Oleh karena itu, kedaulatan dan ketahanan pangan hanya akan terwujud dalam institusi khilafah," tandasnya.[] Ajira