Tinta Media - Pengamat Politik Internasional Ustadz Umar Syarifuddin menuturkan, Amerika mengontrol pertarungan politik yang terjadi di Sudan.
"Dalam konteks lebih luas, Amerika mengontrol pertarungan politik di Sudan ke arena pertarungan sesama agen-agen Amerika agar bisa memaksa kekuatan yang pro kepada Eropa untuk mendekat kepada Hamidati. Antara al-Burhan dan Hamidati tidak masalah. Karena keduanya adalah agen Amerika," tuturnya kepada Tinta Media, Kamis (20/4/2023).
Umar mengungkap, Amerika telah mengantarkan al-Burhan ke jabatannya saat ini melalui Hamidati. "Hubungan antara al-Burhan dan Hamidati sampai ke koalisi saat ini, setelah penggulingan Menteri Pertahanan Abdurrahman bin ‘Awf yang memegang kekuasaan. Koalisi keduanya menentang kekuatan sipil. Perselisihan itu diduga kuat adalah rekayasa Amerika," ujarnya.
Menurutnya, yang dirugikan adalah seluruh tentara yang terlibat perang termasuk seluruh rakyat sipil Sudan. Yang diuntungkan tentu pihak asing yang mengatur ritme pertarungan. "Dan Sudan akan terus gelap dan terpuruk selama di situ ada agen-agen yang bekerja untuk kepentingan penjajah," bebernya.
Ia menegaskan, tidak ada jalan bagi masyarakat kecuali menyingkirkan agen-agen itu dan tidak berjalan di belakang mereka atau mengikuti jalan mereka. "Sebaliknya, mereka harus mengikuti jalan orang-orang yang bertaubat, menyeru kepada Allah serta berjuang untuk melaksanakan hukum-Nya dan mempersatukan kaum Muslim dan membangkitkan umat," pungkasnya. [] Robby Vidiansyah Prasetio