Tinta Media - Pengamat Politik Umar Syarifudin mengungkapkan bahwa Dunia Islam berpotensi menjadi negara adidaya, namun ketiadaan politik Islam menjadikannya mundur, bahkan tidak mampu melawan penjajah Barat.
"Dengan potensi ideologis dan faktor-faktor penunjang tersebut, Dunia Islam jelas pantas menjadi sebuah negara adidaya yang sangat kuat. Di sinilah letak pentingnya kaum Muslim menegakkan syariah Islam secara kaffah di tengah-tengah mereka. Ketiadaan sistem politik Islam yang berdasarkan ideologi Islam membuat kaum Muslim mundur dalam peran internasionalnya, bahkan tidak mampu menghadapi penjajahan Barat," tulisnya kepada Tinta Media, Sabtu (15/4/23)
Bagaimanapun, terangnya, Barat dengan kekuatan negaranya yang dibangun atas dasar ideologi kapitalisme yang mengglobal, juga harus dilawan dengan kekuatan negara yang dibangun di atas ideologi yang juga mengglobal.
"Negara tersebut adalah mabda Islam yang akan menghimpun potensi kaum Muslim dan menyatukan dunia Islam secara riil," jelasnya.
Karenanya, ia mengungkapkan, hanya melalui sistem politik Islam inilah umat Islam akan mampu memayungi dunia dengan segala kebaikannya melalui penerapan syari’ah-Nya yang membawa rahmat bagi seluruh umat manusia.
Sekaligus, imbuhnya, mengakhiri imperialisme AS dan sekutunya yang membawa bencana dan kesengsaraan umat manusia melalui penerapan kapitalisme sekulernya. "Maha Benar Allah yang telah berfirman: Tiadalah Kami mengutus kamu (Muhammad), melainkan untuk menjadi rahmat bagi semesta alam. (QS. al Anbiya [21] : 107)," pungkasnya.[] Wafi