Tinta Media - Sobat. “Ketahuilah hai fulan, jangan kau bermaksiat, karena bisa menjadi sebab macetnya rezeki. Bertaubatlah kepada Allah. Jika tidak diterima, mintalah pertolongan kepada-Nya. Janganlah kau seperti orang yang telah berusia 40 Tahun, tetapi tidak pernah sekalipun mengetuk pintu Allah.” Kata Ibnu Athaillah
Rasulullah SAW bersabda, “ Tidak menambah usia kecuali amal kebaikan dan tidak menangkal takdir kecuali doa. Seseorang terhalang dari rezeki lantaran dosa yang dikerjakannya.” (HR. Ibnu majah dan Ahmad ). Dalam riwayat yang lain beliau juga bersabda, “ Apa yang tersedia di sisi Allah tidak dapat diraih dengan murka-Nya.” ( HR. Al-Hakim, Ath-Thabrani)
Inilah Taubat Nabi Adam dan Ibu Hawa dengan doanya yang diabadikan Allah dalam Al-Qur’an :
قَالَا رَبَّنَا ظَلَمۡنَآ أَنفُسَنَا وَإِن لَّمۡ تَغۡفِرۡ لَنَا وَتَرۡحَمۡنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ ٱلۡخَٰسِرِينَ
“Keduanya berkata: "Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi.” ( QS. Al-A’raaf (7) : 23 )
Sobat. Setelah Adam dan istrinya menyadari kesalahan yang diperbuatnya, yaitu menuruti ajakan setan dan meninggalkan perintah Allah, dia segera bertobat, menyesali perbuatannya. Allah mengajarkan kepada keduanya doa untuk memohon ampun. Kemudian dengan segala kerendahan hati dan penuh khusyuk, mereka pun berdoa.
Keduanya berkata, "Ya Tuhan kami, kami telah menzalimi diri kami sendiri. Jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya kami termasuk orang-orang yang rugi." (al-A'raf/7: 23)
Berkat ucapan doa yang benar-benar keluar dari lubuk hatinya dengan penuh kesadaran disertai keikhlasan, maka Allah memperkenankan doanya, mengampuni dosanya dan melimpahkan rahmat kepadanya. Firman Allah:
Kemudian Adam menerima beberapa kalimat dari Tuhannya, lalu Dia pun menerima tobatnya. Sungguh, Allah Maha Penerima tobat, Maha Penyayang. (al-Baqarah/2: 37)
Sobat. Ada lima perkara yang menjadikan Nabi Adam AS diterima taubatnya dan ada lima perkara pula yang mengakibatkan iblis ditolaknya yaitu ; Ada lima perkara yang menjadikan Nabi Adam as diterima taubatnya : Pertama. Mengakui perbuatan dan menyesalinya. Kedua. Menyadari kesalahan dirinya. Ketiga. Segera bertaubat dan tidak menundanya. Keempat. Selalu berharap atas rahmat Allah SWT. Kelima. Tidak mudah putus asa. Sedangkan lima perkara yang menolak taubatnya iblis ; Tidak berani mengakui dan menyesali perbuatannya. Tidak mencela dirinya sendiri. Tidak segera bertaubat. Tidak mengharap rahmat Allah SWT. Mudah putus asa.
Sobat. Abu Laits As-Samarqandi dalam kitab Tanbihul Ghofilin mengatakan, waspadalah ada empat faktor penambah besarnya dosa :
1. Menganggap kecil atau remeh terhadap dosa yang diperbuat olehnya.
2. Menganggap tidak ada efek samping dari perbuatan dosanya seakan-akan tidak terjadi apa-apa pada dirinya.
3. Berbangga atas perbuatan dosanya.
4. Menyambung perbuatan dosanya atau terus-menerus berbuat dosa.
Sobat. Kemenangan kita ditentukan oleh pertaubatan kita kepada Allah dan sekuat apa kita memegang tali Allah yang kokoh. Kemenangan kita ditentukan oleh kemenangan kita melawan nafsu dan kebersatuan kita sebagai sesama muslim yang saling mencinta dan mengasihi.
Sobat. Rezeki yang dimaksud di sini meliputi segala jenis rezeki termasuk harta, keberkahan, keselamatan, pengetahuan, dan juga kebijaksanaan. Perhatikanlah pengaduan lirih Imam Syafií rahimahullah kepada gurunya berkaitan dengan hafalannya yang buruk. “ Aku mengadu kepada syeikh Waki, buruknya hafalanku. Maka ia mengajariku untuk meninggalkan maksiat dan ia pun mengatakan bahwa ilmu itu adalah cahaya, sedangkan cahaya Allah tak diberikan kepada pendosa.”
Maka, jika kau ingin terus dilimpahi rezeki dan keberkahan dari Allah, kau harus menjaga ketaatan, bertaubat, dan merenungkan firman Allah SWT , “ Bertakwalah kepada Allah, pasti Allah akan mengajarimu.” Silahkan Baca QS Al-Baqarah ayat 282.
Oleh: Dr. Nasrul Syarif, M.Si.
Penulis Buku Gizi Spiritual