Tinta Media - Perkataan Menteri Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan bahwa 'pihak yang sering mengkritik penguasa tanpa landasan yang kuat dilarang banyak bicara karena mereka tidak pernah berada di pemerintahan dan merasakan sulitnya mengurusi pemerintahan' dinilai Direktur Indonesia Justice Monitor, Agung Wisnuwardana sebagai perkataan yang ironis, absurd, dan represif terhadap suara-suara kritis rakyat.
“Pernyataan Pak Luhut Binsar Panjaitan ini menurut saya ironis dan absurd, bahkan dinilai sebagai sebuah ancaman terhadap suara-suara kritis,” ungkapnya dalam program Aspirasi: Luhut Melakukan Represi Verbal? Di kanal YouTube Justice Monitor, Senin (27/3/2023)
Menurutnya, narasi Luhut itu represif verbal atau suatu narasi yang bermakna ancaman kepada publik. "Ancaman terhadap kebebasan mengkritik penguasa atau semacam ancaman kepada mereka, siapapun yang biasa melakukan kritik," ungkapnya.
Hal ini, kata Agung, juga menunjukkan semacam karakter otentik dari saudara Luhut Binsar Panjaitan yang cenderung anti kritik. “Represif itu akan menjadi berbahaya jika terus-menerus diproduksi oleh saudara Luhut Binsar Panjaitan,” sebutnya.
Sebab, ia beralasan, dampaknya bukan hanya menciptakan rasa takut publik untuk bersuara kritis tetapi juga bisa berdampak kepada hadirnya kebijakan negara yang merugikan rakyat secara luas karena minimnya kritik dari publik.
Padahal, imbuhnya, suara-suara kritis itu sangat diperlukan agar negara tidak salah langkah dan akan lahir kebijakan publik yang berkualitas.
“Jadi, Pak Luhut ini, dengarkan nih nasihat kami! Pak Luhut ini perlu dikoreksi secara mendasar logikanya. Mungkin kalimat yang tepat itu Pak Luhut itu adalah Luhut sebagai orang dalam pemerintahan Jangan banyak bicara, kerja saja sana! Kerja! Kerja! Kerja!” nasehatnya kepada pak menteri.
Yang terakhir, ia memberikan nasehat pada pemirsa Justice Monitor agar tetap kritis dan jangan ragu walaupun mungkin represif secara verbal terus bermunculan. “Semangat untuk perubahan Indonesia yang lebih baik, dunia yang lebih baik,” pungkasnya.[] Wafi