Kekerasan Merebak dalam Sekularisme - Tinta Media

Kamis, 06 April 2023

Kekerasan Merebak dalam Sekularisme

Tinta Media - Generasi muda seharusnya menjadi generasi emas penerus peradaban, generasi yang membawa Islam pada peradaban mulia, generasi tangguh yang menjadi masa depan sebuah negara.

Namun, generasi masa kini menampilkan hal yang berlainan dari harapan. Generasi kini sudah banyak yang melakukan kejahatan. Bahkan, tindakan sadisnya dijadikan sebuah tayangan.

Seperti diberitakan dalam news.detik.com (24/03/2023), tiga ABG terduga pelaku pembacokan siswa SMP yang berinisial ARSS (14) hingga meninggal dunia ditangkap polisi di Sukabumi, Jawa Barat. Pembacokan tersebut ditayangkan di Instagram secara live.

Selain kasus pembacokan di Sukabumi tadi, perang sarung yang terjadi di Ramadan kali ini pun menjadi tambahan daftar kelam tingkah laku individu. Seperti yang terjadi di Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, hampir terjadi tawuran berkedok perang sarung.  (sukabumiupdate.com, 25/3/2023)

Perang sarung juga terjadi di Desa Brenggong, Kecamatan Purworejo, Kabupaten Purworejo. Perang sarung antargeng yang terjadi pada hari Jumat pukul 01.00 WIB ini meresahkan warga.  (regional.kompas.com, 24/3/2023)

Tawuran dengan menggunakan sarung juga terjadi di Jalan Durian, Jagakarsa, Jakarta Selatan. Polisi mengamankan 15 remaja. (news.detik.com, 25/3/2023)

Ke mana empati, bahkan hati nurani generasi masa kini?

Sekularisme dan Kebebasan

Sekularisme merupakan paham yang memisahkan agama dari kehidupan. Paham ini mengakibatkan manusia jauh dari agama. Karena mengabaikan peran agama, manusia menjadi merasa bebas dalam berbuat. Manusia berbuat seakan tanpa aturan. Mereka melakukan apa pun semaunya, tanpa mempertimbangkan halal-haram, baik-buruk, dan Allah rida atau tidak. Akibatnya, tindakan manusia menjadi tak terkendali.

Kehidupan sekuler saat ini mendorong manusia untuk tak kenal agamanya. Aturan Islam tidak dijadikan acuan dalam bertindak. Agama seolah hanya untuk mengatur ibadah ritual saja, yang mungkin pula ibadah ritual pun tidak semua terlaksana. Lalu, apa yang terjadi jika agama tidak dijadikan dasar dalam perbuatan manusia?

Perbuatan manusia yang tidak diatur oleh ajaran Islam akan lebih menggunakan hawa nafsu untuk menyelesaikan masalah kehidupan, termasuk para remaja atau anak muda. Manusia tidak lagi menjadi individu yang  bertakwa, berilmu, dan pula tak menjadi pembangun peradaban Islam yang mulia.

Generasi muda dalam sekularisme menjadi jauh dari kepribadian Islam. Hal ini sebagai akibat dari kurangnya peran keluarga dan pendidikan dalam membentuk pemuda tangguh dan cerdas, serta memiliki kepribadian Islam. 

Dalam lingkungan keluarga, orang tua kadang tak paham bagaimana mendidik anak yang sesuai ajaran Islam. Hal ini disebabkan karena arus sekuler yang sudah masuk dalam ruang lingkup keluarga. Terkadang, orang tua tidak peduli atau terlalu cuek pada tingkah laku anak, apakah bertentangan dengan aturan agama atau tidak. Ditambah lagi, jika memiliki orang tua yang disibukkan dengan aktivitas bekerja di luar rumah, tak sedikit orang tua yang tak kenal ajaran agama secara menyeluruh. Dampaknya, orang tua tak mampu membimbing ataupun memberi pemahaman yang sesuai dengan aturan Allah kepada anaknya.

Pendidikan dalam sistem sekuler pun ternyata tak mampu menjadikan generasi sebagai penerus yang berkualitas. Justru, generasi menjadi bertindak makin ganas. Karena tak paham Islam, akhirnya mereka berbuat dengan bebas.

Ditambah pula dengan lingkungan pertemanan yang mendukung kebebasan dalam berperilaku tanpa mengenal terpuji atau tercela sesuai tuntunan agama. Teman sepermainan ini memberikan dampak yang amat besar. Lingkungan pertemanan yang baik akan berakibat baik juga pada generasi, begitu pula sebaliknya.

Lingkungan masyarakat yang acuh pun menjadi bagian dari rusaknya generasi muda. Masyarakat yang tidak peduli akan perkembangan generasi di lingkungannya, menjadikannya abai atas kewajiban sebagai pengontrol sosial. Masyarakat akan bertindak cuek selama tidak merugikan diri maupun keluarganya. Sehingga, tak menutup kemungkinan bahwa kekerasan yang dilakukan oleh generasi muda, terjadi di lingkungan masyarakat individualis seperti ini.

Selain itu, negara pun turut bertanggung jawab atas kerusakan yang dialami generasi saat ini. Negara seakan acuh pada pemuda. Generasi dibiarkan melihat tontonan yang mengandung kekerasan, sehingga generasi muda mengikuti hal tersebut. Generasi tidak dijaga dari pemikiran yang merusak moral.


Islam dan Ajarannya

Penerapan Islam secara menyeluruh menjadi solusi atas merebaknya kekerasan yang dilakukan oleh generasi muda. Dengan menerapkan Islam secara kaffah, generasi muda akan memiliki kepribadian Islam dan akan menjauhi hal-hal yang bertentangan dengan syariat Islam, seperti melakukan kekerasan atau tawuran.

Pemahaman akan Islam kaffah harus dimiliki oleh setiap individu. Dengan mengkaji Islam secara menyeluruh, individu akan terhindar dari hal-hal yang tidak Allah sukai. Berbeda dengan tindak kekerasan maupun tawuran yang dilakukan oleh anak muda saat ini, pemuda yang berkepribadian Islam akan mempertimbangkan matang-matang apakah Allah rida dengan perbuatannya tersebut.

Di dalam rumah, mendidik anak sesuai dengan panduan Islam menjadi hal yang sangat penting dilakukan oleh orang tua.  Anak akan memahami tentang syariat Islam, sehingga anak akan paham juga tentang esensi kehidupan dan tujuan hidupnya di dunia ini. Anak juga akan mengetahui bahwasanya hanya aturan Islamlah yang digunakan di semua perbuatan atau aktivitas.

Dengan menerapkan Islam secara menyeluruh, masyarakat akan tergerak melakukan amar makruf nahi mungkar. Masyarakat Islami pun akan terbentuk. Jika sudah demikian, pelanggaran atas syariat Islam ataupun kemaksiatan yang terjadi di wilayah publik, akan mendapat perhatian oleh masyarakat untuk dinasihati atau ditegur atau dilaporkan kepada yang berwenang.

Dalam Islam, media sosial ataupun tontonan pun tidak boleh menampilkan kekerasan fisik maupun nonfisik yang sangat mungkin menjadi contoh buruk bagi anak. Islam pun sudah memberi batasan baik-buruk serta halal-haram. Inilah yang menjadi acuan dalam berbuat.

Dalam Islam kaffah, negara akan membuat aturan yang tegas serta  memberikan sanksi yang tegas pada pelaku kriminal. Dengan aturan dan sanksi yang tegas, akan menimbulkan efek jera. Sehingga, individu yang lainnya tidak akan melakukan kejahatan atau kemaksiatan seperti sebelumnya. Dengan aturan Islam yang menyeluruh yang diimplementasikan dalam sebuah negara, maka negara akan menjaga dan melindungi generasi penerus dari macam-macam kerusakan yang ada, baik dari sisi pemikiran maupun tingkah laku generasi. Wallahu'alam.

Oleh: Ummu Azmi
Aktivis Muslimah
Rekomendasi Untuk Anda × +

Bagikan artikel ini

Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini.

Artikel Menarik Lainnya :