"Usut tuntas berbagai rumor rumor yang tidak sedap dan bau busuk yang menyengat terkait dengan korupsi di kemenkeu dan kementerian yang lain. Jangan sampai kesana kemari ngomong radikal radikul hanya untuk menutupi borok pejabat yang korup," ungkapnya dalam program Aspirasi: Jadi, Selama Ini Borok Pejabat Ditutup Isu Radikalisme, Jumat (10/3/2023) di kanal
Youtube Justice Monitor.
Menurut Agung, saat ini kecurigaan transaksi senilai 300 triliun rupiah di Kemenkeu merupakan kasus luar biasa besarnya.
"Kasus korupsi jiwasraya, Asabri yang puluhan triliun tidak seberapa dibandingkan 300 triliun ini. Beberapa skandal yang terjadi di Kemenkeu muncul di berbagai bidang baik pegawai di perpajakan maupun di bea cukai. Itu baru satu kementrian lalu bagaimana dengan kementerian yang lain?" kata Agung.
Agung mengatakan, publik sudah bisa menduga bahwa selama ini borok-borok pejabat korup itu ditutupi oleh pihak tertentu dengan isu isu yang seolah ada kelompok kelompok radikal yang ingin menghancurkan NKRI.
"Mereka membangun ketakutan seolah-olah kelompok mensyiarkan urgensi penerapan syariah islam secara kaffah menjadi ancaman negeri padahal kita tahu semua ancaman rakyat yang sebenarnya itu adalah pejabat-pejabat korup yang terus memiskinkan rakyat itu," pungkasnya.[] Salman Fhar
