Tinta Media - Menanggapi peristiwa sholat Idul Fitri mencampurkan shaf pria dan wanita yang dilaksanalan di Ponpes Al-Zaytun, Direktur Indonesia Justice Monitor (IJM) Agung Wisnuwardana menegaskan hal ini bertentangan dengan islam.
"Sholat Idul Fitri dengan mencampurkan shaf pria dan wanita yang dilakukan Ponpes Al-Zaytun ini bertentangan dengan Islam," tegasnya kepada Tinta Media, Selasa (25/4/2023).
Dalam pandangan Islam, menurutnya, posisi shaf laki-laki dan wanita harus dipisah, yang terbaik adalah shaf laki-laki di depan, shaf perempuan di belakang. "Pola yang dilakukan ponpes Al-Zaytun ini jelas bertentangan dengan islam," ujarnya.
Agung menilai seharusnya ada pihak berwajib menegurnya karena ini akan menimbulkan kontroversi dan meresahkan umat. "Apalagi Al-Zaytun selama ini mendapat semacam back-up dari orang penting di pusat, seperti Hendro Priyono yang dulu pernah memberikan apresiasi kepada Al-Zaytun," ungkapnya.
"Al-Zaytun selama ini juga menunjukkan pesantren yang cukup eksklusif yang ini juga dikonfirmasi oleh KH Satori," bebernya.
Dalam pandangannya, jika ini di blow up untuk membelokkan ajaran islam termasuk menetralkan pandangan islam tentu ini tidak benar.
Ia berharap, umat islam agar tenang dan pihak-pihak terkait terutama MUI dan juga pihak berwajib untuk menegur keras dan memberikan arahan supaya ada perbaikan. "Tapi kalau tidak, ya tentu harus ada ketegasan agar tidak ada penistaan terhadap ajaran islam," pungkasnya. [] Robby Vidiansyah Prasetio