Tinta Media - Peneliti Forum Analisis dan Kajian Kebijakan untuk Transparansi Anggaran (FAKKTA) Muhammad Hatta, S.E., M.M. menilai ada kesenjangan yang sangat jauh antara harta kekayaan pejabat dengan harta kekayaan masyarakat secara umum.
"Nampak sangat jauh kesenjangannya, gapnya, antara harta kekayaan para pejabat di Indonesia dengan harta kekayaan rakyat Indonesia secara umum," tuturnya dalam program Kajian Online: Harta Pejabat Melangit, Harta Rakyat Menjerit, Sabtu (18/3/2023), melalui Kanal Youtube Khilafah Channel Reborn.
Hatta membeberkan jumlah harta kekayaan 16 pejabat, mulai dari presiden hingga para menteri.
"Tentu saja diawali dari Pak Presiden, Pak Joko Widodo, dan kedua adalah Bapak KH. Ma'ruf Amin, selaku Presiden dan Wakil Presiden, terus kemudian tentu saja ada Ibu Sri Mulyani Indrawati, selaku Kementerian Keuangan," ujarnya.
"Pak Joko Widodo itu, tahun 2021 74 miliar rupiah, Bapak Ma'ruf Amin, KH. Ma'ruf Amin 12,7 miliar. Ibu Sri Mulyani itu sekitar 50-an miliar (58 miliar), yang tertinggi dari 16 pejabat ini adalah Pak Erick Thohir, itu mencapai 2,3 triliun. Ini harta kekayaan mereka tahun 2021," terangnya.
Tertinggi yang kedua, kata Hatta, adalah Pak Luhut Binsar Panjaitan 716 miliar, yang ketiga adalah Pak Airlangga Hartarto, dan yang keempat adalah Pak Bahlil Lahadalia.
"Nah, ini luar biasa ya.., ratusan miliar harta kekayaan..ratusan miliar," ucapnya menegaskan.
Yang lain itu, sambungya, di atas 10 (miliar), meskipun tidak sampai 100, tapi di atas 10.
"Pak Suharso Monoarfa, misalnya, 73 miliar rupiah, ini tahun 2021," ungkapnya.
Hatta membandingkan pertumbuhan, pergerakan harta kekayaan para pejabat di tahun 2020.
"Ini rata-rata mengalami kenaikan, kecuali ada dua, tiga orang yang mengalami penurunan tahun 2020, di saat pandemi. Kita tahu, di saat pandemi itu, ekonomi sedang resesi, sangat terpukul. Tidak hanya krisis kesehatan, tetapi juga krisis ekonomi dan keuangan. Dan dari 16 pejabat ini, itu ada tiga orang yang nilai harta kekayaannya turun. Bapak KH. Ma'ruf Amin, turun 3,5 persen, Pak Muhajir Efendi minus 10 persen, dan Pak Erick Thohir minus 0,16 persen. Selebihnya adalah mengalami kenaikan," bebernya.
Ia menjelaskan, yang paling tinggi kenaikan tahun 2020 itu adalah Ibu Menteri Luar Negeri Ibu Retno Lestari, itu naik 41,38 persen. Plus kemudian tahun 2021 yang tinggi kenaikannya itu adalah Ibu Tri Risma Maharini, 79,2 persen.
"Jadi, disaat pandemi, krisis kesehatan, krisis ekonomi, rata-rata kebanyakan para pejabat kita harta kekayaannya justru meningkat. Padahal, pada saat pandemi itu, harta kekayaan rakyat itu semakin anjlok, malah masuk ke dalam jurang kemiskinan," pungkasnya.[]'Aziimatul Azka