Al-Qur'an Pembawa Perubahan - Tinta Media

Kamis, 13 April 2023

Al-Qur'an Pembawa Perubahan


Tinta Media - Al-Qur'an adalah kalam Allah, kitab suci umat Islam yang diturunkan pada nabi Muhammad saw. Secara emosional, Al-Qur'an saat dibaca menjadi obat bagi hati dan penawar rindu. Secara intelektual, Al-Qur'an memberikan ilmu yang mencerahkan. Secara spiritual, dengan membaca Al-Qur'an, seakan-akan kita mendengar firman Allah disampaikan bagi yang membaca atau yang mendengar. 


Al-Qur'an jika diimani dapat mengubah hidup manusia dari lemah menjadi kuat, dari berahlak buruk menjadi mulia, bahkan Al-Qur'an dapat mengubah peradaban dunia jika apa yang terkandung dalam Al-Qur'an dijalankan oleh manusia.


Bulan Ramadan adalah bulan di turunkannya Al-Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia.


Firman Allah Swt. yang artinya,

"Bulan Ramadan adalah (bulan) di dalamnya diturunkan Al-Qur'an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yg benar dan yang bathil)." (Qs Al-baqarah:185)


Bahkan, Al-Qur'an turun pada malam yang istimewa, yaitu malam Lailatul Qadar, yaitu malam kemuliaan yang lebih baik dari seribu bulan. Bahkan, pada malam itu Zibril dan malaikat lainya turun untuk mengatur semua urusan (baca QS. Al-Qadar:1-5).


Allah Swt. berfirman yang artinya,

"Sekiranya Kami turunkan Al-Qur'an ini kepada sebuah gunung, pasti kamu akan melihatnya tunduk terpecah-belah disebabkan takut kepada Allah. Dan perumpamaan-perumpamaan itu kami buat untuk manusia agar mereka berpikir." (QS. Al-Hasyr: 21)


Imam Al-Baidhawi menafsirkan ayat tersebut, dan menyatakan bahwa Ayat ini merupakan gambaran betapa besarnya kekuasaan, kehebatan, dan pengaruh Al-Qur'an.


Jika manusia berpikir, ia akan merasa malu jika mempunyai hati keras, tidak mempunyai perasaan ingin tunduk terhadap Allah, bahkan perasaannya tak terpengaruh sedikit pun oleh Al-Qur'an, sementara gunung yang tegak dan kokoh pasti tunduk dan patuh pada Al-Qur'an.


Akan tetapi, melihat kenyataan di zaman sekarang, begitu banyak manusia yang tidak tunduk dan patuh terhadap Al-Qur'an. Hatinya mengeras. Saat Al-Qur'an dibacakan, hatinya tak bergetar, tak sedikit pun terpengaruh oleh bacaan Al-Qur'an, apalagi tergerak untuk mengamalkan dan menerapkan hukum-hukum yang ada di dalamnya, yaitu syariah Islam. 


Yang ada, justru berbagai penolakan yang muncul. Islam bahkan dikerdilkan, dituduh radikalisme. Islamophobia digencarkan. Mereka tidak tahu bahwa perbuatan tersebut adalah kejahatan terhadap Al-Qur'an sebagai sumber syariah Islam.


Al-Qur'an Kunci Perubahan.


Dulu, sebelum Al-Qur'an diturunkan, begitu banyak orang Arab yang bodoh dan zalim. Kemaksiatan dilakukan. Perzinaan, perjudian, mabu-mabukan, penipuan, dan riba merajalela. Bayi-bayi dibunuh saat lahir. Perang sering kali terjadi. Bahkan, banyak yang menyembah berhala. 


Akan tetapi, setelah Nabi Muhammad saw. diutus Allah dengan membawa Al-Qur'an kepada mereka dalam waktu kisaran 23 tahun, Al-Qur'an membawa perubahan pada bangsa Arab, dari gelap menjadi terang, dari kezaliman menjadi kemuliaan, dari biadab menjadi beradab.


Selama kurun waktu kurang lebih 14 abad, kaum muslimin menguasai 2/3 dunia. Pada masa peradaban Islam, para cendikiawan Barat yang jujur mengakuinya, seperti Emanuel Deutsche, cendikiawan Jerman.


Montgomery Watt menyatakan, "Bahwa peradaban di Eropa tidak dibangun melalui proses regenerasi mereka sendiri, tetapi didukung oleh peradaban Islam. Tanpa Islam, Barat bukanlah apa-apa." 


Bahkan, Barack Obama pun sebagai mantan Presiden Amerika Serikat saat berpidato tanggal 5 juli 2009, menyatakan "Peradaban dunia berutang besar pada Islam."


Akan tetapi, kaum Barat tidak sedikit pula yang mengaburkan, bahkan menutup-nutupi fakta bahwa kemajuan pencapaian peradaban Islam. Kaum muslimin selama berabad-abad sepanjang era kekhilafahan, mereka menjadiakn Al-Qur'an sebagai sumber hukum dan mengatur segala aspek kehidupan manusia. Dengan kata lain, semua kemajuan itu berkat Al-Qur'an yang diterapkan di dalam kehidupan.


Pentingnya Kembali pada Al-Qur'an

Sebagai seorang muslim, sebaiknya kita meyakini apa-apa yang divperintahkan dalam Al-Qur'an. Segala sesuatu harus merujuk pada Al-Qur'an, baik dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, ataupun bernegara. Ini karena Al-Qur'an merupakan pedoman manusia, khususnya umat Islam. 


Akan tetapi, faktanya di zaman sekarang Al-Qur'an diabaikan. Hukum-hukumnya tidak diterapkan, sehingga kehancuranlah yang terjadi. Kemaksiatan merajarela, kemiskinan dan kelaparan di mana-mana, pencurian, pemerkosaan, pembunuhan bahkan semakin ramai sekarang. L6BT dibiarkan, maka rusaklah umat manusia. 


Allah Swt. berfirman yang artinya,

"Dan barang siapa yang berpaling dari peringatan-Ku, maka sungguh, dia akan menjalani kehidupan yang sempit, dan kami akan mengumpulkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta." (Qs Ta-Ha: 124).


Agar bangsa ini tidak terus-menerus dalam kesempitan dan keterpurukan, maka wajib kembali pada Al-Qur'an, mengamalkan dan menerapkan seluruh hukumnya. Ini semua kita jadikan sebagai hikmah yang harus diraih pada Ramadan kali ini, supaya ragam keberkahan Allah berikan pada bangsa ini. Sebagaimana firman Allah Swt. yang artinya:


"Dan sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pasti Kami akan melimpahkan kepada mereka keberkahan dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami), maka Kami siksa mereka sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan".(Qs Al - Araf:96).

WalLahu'alam bi ash-shawab.


Oleh: Risna SP.

Sahabat Tinta Media

Rekomendasi Untuk Anda × +

Bagikan artikel ini

Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini.

Artikel Menarik Lainnya :