ABI: Maraknya Perdagangan Manusia karena Ekonomi Kapitalis? - Tinta Media

Selasa, 18 April 2023

ABI: Maraknya Perdagangan Manusia karena Ekonomi Kapitalis?

Tinta Media - Sekjen Aliansi Buruh Indonesia (ABI) Imam Ghazali menduga maraknya perdagangan manusia disebabkan karena penerapan sistem ekonomi kapitalis.

”Banyaknya Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang menjadi pekerja migran dan diduga telah menjadi korban perdagangan manusia mayoritas disebabkan hasil dari pelaksanaan sistem ekonomi kapitalis," ujarnya dalam program Kabar Petang: Tangis Pilu Dede Asiah Diduga Dijual di Suriah, di kanal YouTube Khilafah News, Selasa (11/4/2023).

Imam mengungkapkan, pelaksanaan sistem ekonomi kapitalis telah membuat biaya kebutuhan menjadi tinggi. "Harga-harga yang mahal dan sulitnya mencari kerja di negeri ini menyebabkan banyak sebagian masyarakat tidak bisa memenuhi biaya kehidupannya, sehingga mereka harus mencari cara  keluar negeri agar bisa bekerja untuk mendapatkan penghasilan," ungkapnya.

Imam juga menjelaskan, penyebab lainnya yang semakin menambah persoalan adalah karena kesalahan sistem ekonomi kapitalis dalam pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA) yang tidak berpihak kepada rakyat.

“Indonesia merupakan negara kaya raya yang memiliki Sumber Daya Alam (SDA) melimpah, tetapi aneh penduduknya malah mencari makan di negeri orang. Kalau kaya mestinya kan tidak perlu banyak yang bekerja keluar negeri," jelasnya.

“Para investor kapitalis yang diharapkan menciptakan peluang kerja tetapi nyatanya malah tidak terlalu signifikan, karena banyak investor yang masuk ke Indonesia tetapi juga membawa sekalian tenaga kerjanya dari negeri mereka,” imbuhnya.

Ia mencontohkan, tenaga kerja asing seperti yang berasal dari Cina kini dimana-mana banyak terlihat. 

“Kalau jalan-jalan ke bandara, itu sudah banyak orang berbahasa Cina. Di Jepara, ada investasi Cina di kawasan industri yang disitu juga ada tenaga kerja asing sebagai teknisi mesin yang juga mereka ambil dari Cina. Dan ini kenyataan,” tandasnya. 

Imam pun menegaskan penyebab yang terakhir, bahwa kebanyakan TKI yang menjadi pekerja migran adalah mereka yang tidak punya keahlian. Tingkat pendidikan pekerja migran yang rendah sehingga tidak memahami hukum dan birokrasi menimbulkan potensi terjadinya masalah yang kemudian dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu untuk perdagangan manusia.

“Inilah kurang lebih penyebab utama maraknya pekerja migran yang menjadi korban perdagangan manusia karena hasil dari pelaksanaan sistem ekonomi kapitalis yang memandang manusia sebagai sebuah dagangan yang bisa menghasilkan uang,” pungkasnya. [] Muhar
Rekomendasi Untuk Anda × +

Bagikan artikel ini

Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini.

Artikel Menarik Lainnya :