Tinta Media - Ekonom Forum Doktor Muslim Peduli Bangsa (FDMPB) Dr. Fahrul ulum, MEI mengatakan pemerintah berusaha membangun logika bahwa harga BBM bisa naik tiga kali lipat jika tidak disubsidi.
"Kalau nggak ada subsidi berarti harganya nanti akan naik 3 kali lipat, itu saja logika yang dipakai," ujarnya dalam Kabar Petang: Harga BBM bisa naik 3 kali lipat? melalui kanal Youtube Khilafah News, Kamis (9/3/2023).
Ia menegaskan bahwa kenaikan harga BBM hingga 3 kali lipat adalah logika yang dibangun pemerintah berdasarkan subsidi. "Kalau sekarang misalkan ada kata-kata bahwa nanti akan naik 3 kali lipat harga BBM itu adalah logika yang dibangun oleh pemerintah yang didasarkan kepada subsidi" tegasnya.
Bung Fahrul menjelaskan asumsi dasarnya adalah subsidi yang diambilkan dari APBN. "Kalau misalkan harga minyak dunia itu tembus sampai harga 100 US Dollar per barrel maka subsidinya bisa sampai 500 triliun jadi asumsi dasarnya subsidi kalau sampai nggak ada pajak maka nggak ada subsidi," jelasnya
Padahal, ia melihat yang paling banyak menghabiskan dana APBN ada menggunakan subsidi adalah belanja negara.
"Siapa sih yang paling banyak menggunakan APBN? Belanja negara. Belanja negara itu 75,7% sebanyak sekitar 2.351 triliun artinya 76% itu belanja negara," ungkapnya.[] Rama Ramadan Utama
"Kalau nggak ada subsidi berarti harganya nanti akan naik 3 kali lipat, itu saja logika yang dipakai," ujarnya dalam Kabar Petang: Harga BBM bisa naik 3 kali lipat? melalui kanal Youtube Khilafah News, Kamis (9/3/2023).
Ia menegaskan bahwa kenaikan harga BBM hingga 3 kali lipat adalah logika yang dibangun pemerintah berdasarkan subsidi. "Kalau sekarang misalkan ada kata-kata bahwa nanti akan naik 3 kali lipat harga BBM itu adalah logika yang dibangun oleh pemerintah yang didasarkan kepada subsidi" tegasnya.
Bung Fahrul menjelaskan asumsi dasarnya adalah subsidi yang diambilkan dari APBN. "Kalau misalkan harga minyak dunia itu tembus sampai harga 100 US Dollar per barrel maka subsidinya bisa sampai 500 triliun jadi asumsi dasarnya subsidi kalau sampai nggak ada pajak maka nggak ada subsidi," jelasnya
Padahal, ia melihat yang paling banyak menghabiskan dana APBN ada menggunakan subsidi adalah belanja negara.
"Siapa sih yang paling banyak menggunakan APBN? Belanja negara. Belanja negara itu 75,7% sebanyak sekitar 2.351 triliun artinya 76% itu belanja negara," ungkapnya.[] Rama Ramadan Utama