Ramadhan Bulan Istimewa - Tinta Media

Kamis, 23 Maret 2023

Ramadhan Bulan Istimewa

Tinta Media - Cendekiawan Muslim Ustadz Ismail Yusanto (UIY) menyebut Ramadhan sebagai bulan istimewa. “Kita mesti menyadari benar bahwa ini bulan sungguh sangat istimewa,” tuturnya di Program Fokus To The Point: Menyambut Ramadhan Apa yang Harus Kita Ubah, melalui kanal You Tube UIY Official,  Selasa (21/3/2023).


Sebegitu istimewanya, ujar UIY, sampai Nabi menuntunkan kepada umatnya untuk menyambutnya secara khusus. "Bahkan mengucapkan selamat datang," ungkapnya. 

Ramadhan adalah bulan yang ditetapkan Allah untuk menyasar satu titik, yaitu ketakwaan. “Semua tahu bahwa buah terpenting dari puasa kita di bulan Ramadhan itu adalah harapan kita untuk menjadi semakin bertakwa,” tegasnya.
 
UIY menyesalkan Ramadhan demi Ramadhan berlalu tapi kejahatan terus berlangsung, bahkan dalam intensitas frekuensi dan kualitas yang terus meningkat. Demikian pun dengan korupsi yang sebagian besarnya dilakukan oleh orang-orang yang melaksanakan puasa Ramadan.
 
“Kalau kita coba telaah secara mendalam nyatalah bahwa memang ibadah itu memerlukan apa yang disebut dengan penghayatan,” ucapnya mencoba menganalisa.
 
 Ia lalu menjelaskan makna penghayatan itu. “Puasa sebenarnya perintah untuk meninggalkan yang halal bukan yang haram. Jadi sebenarnya intensi (maksud)  dari semua ini menunjukkan bahwa Allah itu menginginkan kita memiliki semacam kalau dalam istilah saya itu kekuatan untuk taat kepada Allah. Para ulama menyebut sebagai tarbiyah ruhiyah/spiritual exercise,” jelasnya.
 
Semangat spiritual untuk taat ini, kata UIY,  butuh dilatih agar memberikan efek yang sangat besar, karena agama itu sebagian besarnya membutuhkan kemampuan fisik, kemampuan material. Meski demikian perintah agama akan selalu di bawah ambang  batas kemampuan manusia.
 
“Tetapi meski kewajiban agama itu di bawah ambang batas manusia,  zakat itu kan dari dulu cuma dua setengah  persen. Sholat lima kali hanya butuh waktu lima menit tapi banyak yang tidak melaksanakan. Itu menunjukkan bahwa selain kemampuan diperlukan kemauan,” simpulnya.
 
Kemauaan inilah, lanjutnya, yang mendorong orang melakukan sesuatu. Jika tidak ada kemauan meskipun ringan tidak akan bisa. “Untuk meninggalkan minuman keras hanya butuh kemauan bukan kemampuan, untuk meninggalkan korupsi hanya butuh kemauan dan seterusnya. Nah kemauan itulah yang ini hari tidak ada,” tukasnya.
 
Menurut UIY, kemauan untuk berbuat baik, kemauan untuk melaksanakan yang makruf  dan meninggalnya yang mungkar  itulah sesungguhnya yang ditempa  sepanjang  bulan Ramadhan.
 
“Karena itulah saya ingin mengatakan bahwa puasa ini hanya akan bisa memberikan efek yang luar biasa jikalau dilakukan dengan penghayatan.  Bukan hanya puasa tapi seluruh ibadah, kalau dilakukan dengan penghayatan akan memberikan efek yang sangat dahsyat. Tapi jika tidak maka persis seperti yang digambarkan oleh Baginda Rasulullah Saw.  betapa banyak orang yang berpuasa dia tidak mendapatkan apa-apa kecuali rasa lapar dan dahaga,” ujarnya memungkasi penuturan. [] Irianti Aminatun 
 
Rekomendasi Untuk Anda × +

Bagikan artikel ini

Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini.

Artikel Menarik Lainnya :