Pemuda Bangkit dengan Islam - Tinta Media

Minggu, 26 Maret 2023

Pemuda Bangkit dengan Islam

Tinta Media - Pemuda adalah penerus bangsa sebagai agen perubahan untuk kemajuan negara. Pernyataan dari bung Karno "beri aku 10 pemuda akan ku goncang dunia" dari pernyataan tersebut memiliki makna bahwa pemuda punya peran penting untuk kemajuan negaranya. 

Kriteria pemuda yang mampu membawa negara lebih maju tentu pemuda yang berkualitas dari sisi agamanya maupun pendidikan. Sebab kepintaran apabila tidak diimbangi dengan pemahaman agama yang benar maka kepintarannya tidak akan berguna. Contohnya saja banyak pemuda yang pintar dari sisi akademik tapi ternyata korupsi. 

Saat ini kriteria pemuda sebagai agen perubahan jauh dari harapan, adanya berita-berita pemuda yang memiliki mental lemah dan berperilaku yang tidak senonoh. Misalkan pemuda terjerumus ke dalam pergaulan bebas, narkoba, juga miras. Sehingga terjadinya kriminalitas. Seperti yang terjadi pada kasus  penganiayaan anak pejabat pajak Mario Dandy Satriyo, terhadap putra petinggi GP Ansor Jonathan Latumahina, David, memasuki babak baru.

Penganiayaan secara brutal oleh Mario ini terjadi di sebuah perumahan di Pesanggarahan, Jakarta Selatan, Senin (20/2) sekitar pukul 20.30 WIB. CNN Indonesian, Sabtu 25 februari 2023.

Selain itu juga adanya kasus kekerasan yang pelakunya adalah para pemuda yang terjadi di Purwakarta  Polsek Pasawahan, Polres Purwakarta amankan lima orang pemuda yang melakukan percobaan pencurian dengan kekerasan dan atau penganiayaan.

Kelima pemuda ini yakni W (18) warga Desa Parakanlima, Kecamatan Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta, RM (18) warga Desa Sukajaya Kecamatan Sukatani, Kabupaten Purwakarta, KS (19) warga Desa Salem, Kecamatan Pondoksalam, Kabupaten Purwakarta, RR (18) warga Desa Lebakanyar, Kecamatan Pasawahan, Kabupaten Purwakarta dan DA (17) warga Desa Kertajaya, Kecamatan Pasawahan, Kabupaten Purwakarta.
Diketahui, para pemuda tersebut masih berstatus pelajar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kabupaten Purwakarta.
Kapolres Purwakarta, AKBP Edwar Zulkarnain melalui Pelaksana Tugas Kapolsek Pasawahan, IPDA Sulaeman mengatakan kelima pemuda tersebut diamankan lantaran melakukan percobaan pencurian dengan kekerasan (curas) Kelima pemuda itu sudah diamankan di Mapolsek Pasawahan, percobaan pencurian dengan kekerasan dan atau penganiayaan,” ucap Sulaeman, saat ditemui di Mapolsek Pasawahan. 

Hal ini terjadi karena adanya ideologi sekuler kapitalis yang saat ini diterapkan. Ideologi ini memisahkan antara agama dengan kehidupan, sehingga dalam menjalani kehidupan sesuai dengan keinginan sendiri yang tidak ada nilai agama dan arah kebahagian pun dinilai dari duniawi.Sehingga para orang tua dalam mendidik anak sesuai dengan ideologi ini dan hasilnya pun para pemuda jauh dari nilai agama dan hanya mengejar kehidupan dunia saja. 

Ideologi ini pun saat ini dijadikan aturan dari negara, tidak hanya Indonesia tapi negara lainpun menerapkan sistem ini. Kerusakan pun terlihat dari semua lini baik itu pendidikan, ekonomi, hukum, sosial maupun politik yang berstandar pada nilai-nilai moral saja.

Kenapa ideologi sekuler kapitalis tidak mampu memberikan solusi yang tuntas setiap permasalahan yang dihadapi karena sistem ini lahir dari buatan manusia. Sedangkan sifat manusia adalah lemah, terbatas. Pada saat dijadikan aturan maka aturan tersebut tidak akan mampu menyortir permasalahan yang dihadapi manusia yang memiliki pandangan hidup yang berbeda beda akibat ideologi ini.

Sebagai seorang muslim seharusnya memiliki ideologi islam karena Islam tidak hanya agama tapi juga sebagai sistem dan apabila diterapkan pun akan sesuai dengan fitrah manusia. Permasalahan pemuda saat ini tidak mendapatkan pendidikan agama dari orang tua dan juga peran Negara dalam melindungi para pemuda. Anak adalah amanah dari Allah kepada orang tua dan hanyalah titipan dan nantinyapun orang tua akan diminta pertanggungjawaban mendidik anaknya. 

Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam:

كُلُّكُمْ رَاعٍ، وَكُلُّكُمْ مَسْؤُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ، وَاْلأَمِيْرُ رَاعٍ، وَالرَّجُلُ رَاعٍ عَلَى أَهْلِ بَيْتِهِ، وَالْمَرْأَةُ رَاعِيَةٌ عَلَى بَيْتِ زَوْجِهَا وَوَلَدِهِ، فَكُلُّكُمْ رَاعٍ، وَكُلُّكُمْ مَسْؤُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ.

“Kamu sekalian adalah pemimpin, dan kamu sekalian bertanggung jawab atas orang yang dipimpinnya. Seorang Amir (raja) adalah pemimpin, seorang suami pun pemimpin atas keluarganya, dan isteri juga pemimpin bagi rumah suaminya dan anak-anaknya. Kamu sekalian adalah pemimpin dan kamu sekalian akan diminta pertanggungjawabannya atas kepemimpinannya.”

Apabila orang tua memiliki kesadaran ini maka orang tua berupaya untuk menjadikan anak anaknya memiliki pemahaman agama yang kuat agar nantinya dalam menjalani kehidupannya tidak terjerumus  kemaksiatan. Negara pun akan berupaya menjaga rakyatnya agar terhindar dari hal hal yang membuat generasi rusak. Peran negara dalam menjaga generasi penerus dengan mengkondusifkan  lingkungan sekolah, masyarakat yang positif sehingga adanya kesinkronan dan anakpun terjaga pergaulannya. 

Oleh itu seharusnya kaum muslim kembali menstandarkan kehidupannya dalam hukum Islam agarselamat dunia akhirat. Sebab Islam adalah agama membawa rahmat bagi seluruh alam apabila diterapkan.

Oleh: Hafizatul Dwi Maulida
Sahabat Tinta Media 
Rekomendasi Untuk Anda × +

Bagikan artikel ini

Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini.

Artikel Menarik Lainnya :