Tinta Media - Sebentar lagi bulan yang dinantikan oleh kaum muslimin akan tiba, yaitu bulan Ramadan, bulan penuh kemuliaan, dan bulan yang penuh keutamaan. Di bulan Ramadan, Allah senantiasa melipat gandakan pahala, menurunkan rahmat dan ampunan-Nya bagi hamba-hamba-Nya yang berpuasa dengan penuh keimanan dan hanya mengharap Rida Allah.
Rasulullah bersabda, yang artinya:
"Siapa saja yang berpuasa Ramadan dengan penuh keimanan dan hanya mengharap pahala-Nya, maka dosa-dosanya yang lalu akan di ampuni (HR Mutafaq'alaih).
Keutamaan bulan Ramadan, antara lain:
Pertama, Ramadan sebagai penghulu bulan. Nabi Muhammad saw. bersabda, yang artinya:
"Penghulu bulan adalah Ramadan dan Penghulu hari adalah Jumat (HR Ibnu Abi ad-Dunya').
Kedua, Ramadan sebagai bulan pembakaran atau penghapus dosa-dosa. Rasulullah saw. bersabda, yang artinya:
"Sungguh dinamakan Ramadan karena ia membakar dosa-dasa (Asy-Saukani,Fath al-Qodir, 1/240).
Ketiga, Ramadhan sebagai Nujulul Qur'an atau bulan diturunkannya Al-Qur'an. Allah Swt. berfirman, yang artinya:
"Ramadan adalah bulan yang didalamnya Al-Qur'an diturunkan, sebagai petunjuk bagi manusia serta berisi ragam penjelasan mengenai petuntuk itu dan pembeda antara yang benar dan yang batil (QS Al-Baqarah: 185).
Al-Qur'an adalah wahyu Allah sekaligus mukjizat terbesar untuk Rasulullah saw. Al-Qur'an juga merupakan hujjah dalam berdakwah dan sumber hukum bagi kaum muslim.
Al-Qur'an diturunkan pada malam bulan Ramadan, yaitu malam lailatul qadar, yaitu malam yang penuh keberkahan. Allah Swt. berfirman yang artinya:
"Pada malam itu turun para malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar (QS Ql-Qodar: 4-5).
Keempat, Ramadan adalah bulan yang di dalamnya pintu-pintu surga di buka, pintu-pintu neraka ditutup, dan setan-setan dibelenggu.
Nabi saw. bersabda, yang artinya:
"Saat Ramadan tiba pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup dan setan-setan dibelenggu (HR al-Bukhari dan Muslim).
Imam Ibnu Hajar menyebutkan bahwa maksud dari setan-setan dibelenggu adalah setan tidak bebas mengganggu kaum muslimin sebagaimana bebasnya mereka pada bulan selain Ramadan. Ini karena kaum muslimin sibuk dengan puasa yang menahan sahwat dan sibuk dengan membaca Al-Qur'an dan zikir.
Kelima, Ramadan adalah bulan dilipatgandakannya pahala. Allah Swt. berfirman dalam hadis qudsi yang artinya:
"Setiap amal kebaikan manusia akan dilipatgandakan pahalanya dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat."
Allah Swt. berfirman, yang artinya:
"Kecuali puasa. Amalan puasa adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalas pahalanya, Hal itu karena yang berpuasa telah meninggalkan sahwat dan makanan karena-Ku"(HR al-Bukhari dan Muslim).
Sudah sepantasnya seorang mukmin bergembira dan bersemangat dalam menyambut bulan Ramadan karena sejatinya seorang muslim paham akan betapa besar kemuliaan dan balasan kebaikan yang Allah limpahkan pada orang-orang yang beramal saleh selama bulan Ramadan. .
Kita dinaungi keberkahan, pintu-pintu neraka ditutup dan setan-setan dibelenggu, setiap do'a dikabulkan, ampunan diberikan dan amal dilipatgandakan. Akan tetapi, kita tetap harus mawas diri.
Nabi saw. mengingatkan bahwa ada orang-orang yang justru merugi manakala Ramadan tiba dan berlalu. Beliau bersabda, yang artinya:
"Jibril as.berkata kepada diriku, 'Sungguh merugi seseorang yang masuk ke dalam bulan Ramadan, lalu tidak diampuni dosanya.' Akupun mengucapkan: Amin." (HR al-Bukhari Muslim).
Kerugian selama bulan Ramadan disebabkan dua hal.
Pertama, yang mengerjakan ibadah shaum, tarawih, dan beragam amal lainnya bukan karena Allah, melainkan karena riya' dan pencitraan, maka gugurlah pahalanya dan maghfirah Allah. Rasulullah bersabda, yang artinya:
"Siapa saja yang berpuasa Ramadan dengan penuh keimanan dan hanya mengharap rida Allah, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu (HR al-Bukhari).
Kedua, berpuasa hanya untuk menahan lapar dan haus saja, sementara lisan dan perbuatan mereka terus bermaksiat. Rasulullah bersabda, yang artinya:
"Boleh jadi orang berpuasa itu ganjaran dari puasanya hanya rasa lapar dan dahaga (HR al-Bukhari).
Yang termasuk kemaksiatan di sini yaitu, seperti tidak taat syariat, mencampakan hukum-hukum Allah, memfitnah dan menebar permusuhan sesama kaum muslimin, serta berkolaborasi dengan orang-orang zalim, padahal Allah telah mengingatkan agar tidak cenderung dengan orang-orang zalim.
Dengan itu, marilah kita sambut bulan Ramadan ini dengan suka cita, dengan kesiapan iman dan takwa. Jadikan Ramadan tahun ini sebagai kesempatan untuk mengubah diri menjadi lebih baik lagi di hadapan Allah. Penuhi dengan hal-hal yang positif dan jadikan Ramadan ini sebagai tolak ukur untuk lebih baik lagi dari bulan-bulan sebelumnya dan lakukan hingga setelah Ramadan usai. Kita sungguh mengharapkan rahmat dan ampunan hanya pada Allah semata dan apa pun yang kita lakukan dan kerjakan hanya untuk mendapat pahala dari Allah, supaya kita layak mendapat surga Allah.
Wallahu a'alam bishawab.
Oleh: Risna
Sahabat Tinta Media