KHILAFAH DI PERSIMPANGAN PILPRES 2024 - Tinta Media

Sabtu, 11 Maret 2023

KHILAFAH DI PERSIMPANGAN PILPRES 2024

Tinta Media - Seseorang telah mengirimkan link berita via japri, yang isinya sebuah artikel yang mempersoalkan apakah Anies Baswedan benar-benar akan menjadi 'antitesa' Jokowi. Mengingat, dahulu Prabowo juga pernah mengumbar aksara anti aseng anti asing saat Pilpres melawan Jokowi, namun kenyataannya juga sama.

Lalu, orang tersebut bertanya kepada penulis, apakah perlu kita boikot Pilpres dan Pemilu 2024? Penulis hanya menjawab singkat, dengan penegasan bahwa penulis telah, akan dan tetap fokus memperjuangkan Khilafah.

Memang benar, dengan parameter konsistensi dan merujuk track record, nampaknya bisa saja Pilpres 2024 juga akan kembali melahirkan barisan sakit hati seperti Pilpres 2019 lalu. Hingga hari ini, barisan tokoh dan aktivis yang sakit hati karena pengkhianatan Prabowo, masih eksis dan bahkan membentuk barisan oposan yang kontra Prabowo.

Barisan ini -menjadi PR tersendiri- bagi kubu Prabowo, yang masih ngotot untuk meraih mimpi menjadi salah satu Presiden Republik Indonesia. Tak mudah untuk melawan narasi kontra Prabowo ini, karena ibarat tanah, masih merah sekali peristiwa Pilpres 2019 yang merenggut sejumlah korban.

Potensi munculnya barisan sakit hati pasca Pilpres 2024, bukanlah hal yang mustahil. Sebab, adagium dalam demokrasi selalu pragmatis, hanya berorientasi pada kekuasaan. 'Rebut dulu, Baru Ribut', begitu adagiumnya.

Tak pelak, pasca Pilpres, baik dalam posisi menang maupun kalah, ujungnya hanya keributan.

Yang menang, kembali ribut untuk mendapatkan jatah kue kekuasaan. Yang kalah, ribut karena sakit hati akibat pengkhianatan.

Sebenarnya saat ini, hanya poros Khilafah yang lebih akuntable untuk diperjuangkan. Karena visi Khilafah, tidak an sich soal politik dan kekuasaan, melainkan visi agung untuk menerapkan hukum Allah SWT.

Visi Khilafah membentuk poros baru, yang steril dari pengaruh Amerika maupun China. Sementara itu, semua kubu Pilpres saling menyandarkan pada patron kekuasaan asing, baik dibawah hegemoni Amerika maupun dibawah kendali China.

Poros Khilafah hanya bersandar kepada Allah SWT, melawan hegemoni Amerika dan China. Bahkan, Khilafah saat tegak nantinya, bukan hanya akan menyelamatkan negeri ini, melainkan juga akan meng-unifikasi seluruh negeri kaum muslimin dalam kesatuan entitas Khilafah, dan membebaskannya dari penjajahan Kapitalisme global.

Poros Khilafah adalah poros politik, yang berusaha merealisir janji Nabi Muhammad SAW. Bukan sekedar janji Capres, partai maupun Caleg.

"Kemudian, datanglah masa Khilafah ‘ala Minhaj al-Nubuwwah..."

al Hadits. [].

Oleh : Ahmad Khozinudin
Sastrawan Politik
Rekomendasi Untuk Anda × +

Bagikan artikel ini

Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini.

Artikel Menarik Lainnya :