Tinta Media - Maraknya kasus penganiayaan terhadap anak bahkan anak usia dini yang dilakukan oleh orang-orang yang masih dekat dengan korban, menurut Aktivis Muslimah Media Centre (MMC) Ustazah Wiwing Noraeni sebab orang tuanya tidak paham agama.
“Mengapa ini semua bisa terjadi? Sahabat muslimah, kalau kita perhatikan, yang jelas pasti ini orang tuanya ini tidak paham agama Islam,” ungkapnya dalam program Lingkar Studi Tsaqofah: Layakkah Anak Jadi Tempat Pelampiasan Amarah Orang Tua? Jumat (17/3/2023) di kanal YouTube Muslimah Media Center (MMC).
Menurutnya, orang tua yang paham agama, mau kondisi apapun, tidak mungkin membunuh anaknya. "Nggak mungkin gitu ya. Pasti ini tidak paham agama. Jadi, mengapa ada seorang ibu atau Ayah yang sampai menganiaya bahkan membunuh anaknya? Ini karena mereka, pertama, tidak paham agama," tegasnya.
Kemudian yang berikutnya, kata Wiwing, ini karena memang sistem kehidupan kapitalisme sekuler hari ini menyebabkan kehidupan sempit. "Memang perekonomian susah. Cari makan susah. Sehingga akhirnya stress. Bisa jadi karena beban stres inilah yang menyebabkan ada yang tega membunuh anaknya, menganiaya bahkan membunuh walaupun sebenarnya tidak boleh. Tetap saja (dilakukan karena) dalam kondisi stress," ungkapnya.
Ia mengatakan, seorang ayah atau seorang ibu tidak boleh membunuh anaknya. "Sistem hari ini memang tidak menjaga. Tidak memberikan penjagaan yang seharusnya kepada anak-anak sehingga negara malah kemudian membuat program-program yang membuat Ibu sibuk dan melalaikan pengasuhan anak. Contohnya program pemberdayaan ekonomi perempuan," bebernya.
Menurutnya, peran negara ini yang paling penting. Kenapa? Karena negara ini yang mengharuskan ayah dan ibu untuk mengurus anak, sehingga negara bisa saja memberi sanksi kepada keluarga-keluarga yang mengabaikan anaknya. "Apalagi yang sampai anaknya dianiaya ini pasti akan diberikan yang tegas oleh negara," pungkasnya.[] Imam