Tinta Media - Menanggapi kasus pemerkosaan di Indonesia yang meningkat, Aktivis Dakwah Alfiah Purwanti mengungkapkan ini dikarenakan sistem hidup sekularisme.
“Semua ini dikarenakan sistem hidup yang digunakan hari ini yaitu sekularisme,” ungkapnya di Tabloid Media Umat edisi 330, 17- 2 Maret 2023.
Ia menjelaskan, paham sekularisme yang memisahkan antara aturan agama dengan kehidupan membuat manusia bebas melakukan apapun tanpa diatur oleh agama.
“Walhasil, kemuliaan perempuan hilang dalam sistem yang berlaku saat ini,” jelasnya.
Ia pun menambahkan, di dalam sistem sekuler hukuman yang diberikan tidak mampu memberikan efek jera pada pelaku pemerkosaan.
Menurutnya, adanya UU perlindungan wanita nyatanya tidak mampu memberantas kasus pemerkosaan. "Jangankan memberantas menekan angka kasus pemerkosaan sepertinya tidak mampu,” jelasnya.
Ia menuturkan, satu-satunya sistem yang mampu memberantas kasus pemerkosaan adalah dengan menerapkan hukum Islam secara kaffah, Islam akan menindak tegas pelaku yang ketahuan berzina. “Bagi para pezina yang belum menikah akan dikenakan hukuman cambuk sebanyak 100 kali, sedangkan bagi pezina yang telah menikah akan dirajam sampai mati,” bebernya.
Dengan demikian, menurutnya, tidak ada yang berani melanggar syariat, karena hukum Islam akan menjaga manusia dari kemaksiatan.
“Semua itu akan terlaksana jika Islam kaffah diterapkan dalam bingkai Khilafah,” pungkasnya. [] Azzaky Ali