Inilah Fenomena Tanda Kebesaran Allah - Tinta Media

Sabtu, 18 Maret 2023

Inilah Fenomena Tanda Kebesaran Allah

Tinta Media - Pengasuh Majelis Baitul Qur'an Tapin Guru H. Lutfhi Hidayat menjelaskan fenomena-fenomena yang merupakan tanda kebesaran Allah.

"Fenomena bahtera yang berlayar di laut, yang dengan air Allah memberikan kehidupan, semuanya merupakan tanda kebesaran Allah bagi mereka yang mau berfikir," tuturnya dalam Jumat Bersama Al-Qur'an: Fenomena Bahtera, Air yang Menghidupkan Tanaman, Tanda Kebesaran Allah di kanal YouTube Majelis Baitul Qur'an, Jumat (17/3/2023).

Ia menyampaikan Firman Allah SWT:

“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, dan bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan. " (TQS. Al Baqarah [2]: 164)  

Ia menjelaskan bahwa Imam Ali Ash Shabuni menerangkan dalam Tafsir Shafwatu Tafasir bahwa maksud dari kalimat dan bahtera yang berlayar di laut yakni kapal besar yang berjalan di laut di atas permukaan air yang penuh dengan muatan. 

Kemudian, lanjutnya, Imam Al Qurthubi menjelaskan lebih rinci dalam Tafsir Al Jami’ li Ahkamil Qur’an bahwa makna dari kata “al Fulk” sendiri adalah perahu besar. Kata ini dipakai dalam bentuk tunggal dan bentuk jamak, dan dipakai juga dalam bentuk mudzakar (laki-laki/male) dan bentuk mu'anatas (perempuan/female).

Adapun, lanjutnya, Imam Ibnu Katsir menegaskan makna penghamparan laut oleh Allah Ta'ala, agar bahtera atau perahu besar itu dapat berlayar dari satu sisi ke sisi yang lain untuk kepentingan kehidupan manusia, dan agar mereka dapat mengambil manfaat dari penduduk suatu daerah dan membawanya ke daerah lain silih berganti. Dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan
"Hal ini senada dengan Firman Allah SWT dalam Surat Yasin ayat 33-36," tukasnya.

"Allah menyebarkan dan menceraiberaikan di bumi itu berbagai macam jenis hewan, yang berbeda dalam ukurannya, bentuknya, warnanya, dan suaranya," bebernya.
 
Ia melanjutkan bahwa kata “daaabbah” secara bahasa adalah segala sesuatu yang merayap atau melata di muka bumi, baik manusia maupun hewan. Diambil dari kata ad-dabib yang artinya berjalan pelan-pelan. "Kemudian secara kebiasaan digunakan untuk menyebut nama hewan," jelasnya.

Ia menambahkan bahwa tashriifir riyaah maknanya adalah kisaran angin yang berhembus ke arah Selatan dan Utara, panas dan dinginnya, lembut dan kencangnya.

"Kekuasaan Allah, berjalan sesuai dengan kehendak Allah, awan itu membawa air yang berlimpah, lalu ditumpahkan ke bumi, tetasan demi tetesannya," paparnya.

“Sungguh terdapat tanda-tanda keesaan dan kebesaran Allah bagi kaum yang memikirkan”, ucapnya.

"Sungguh tanda-tanda dan bukti-bukti yang agung ini menunjukkan kekuasaan Allah yang Maha Perkasa, kebijaksanaannya yang luhur, dan rahmat-Nya yang luas, bagi kaum yang akalnya sadar, mengetahui dan merenungi bahwa perkara-perkara itu adalah cintaan Allah yang Maha Kuasa dan Maha Bijaksana," tandasnya.[] Ajira
Rekomendasi Untuk Anda × +

Bagikan artikel ini

Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini.

Artikel Menarik Lainnya :