Tinta Media - Menanggapi pernyataan Elon Musk terkait khilafah dalam KTT Pemerintahan Dunia: Membentuk Pemerintaha-Pemerintah Masa Depan, pada 13-14 Februari 2023 di Dubai, Uni Emirat Arab, Peneliti Pusat Kajian Peradaban Islam Gus Uwik menyatakan bahwa apa yang disampaikan Elon Musk adalah sebuah kejujuran sejarah.
"Oleh karena itu, apa yang disampaikan oleh Elon Musk adalah sebuah kejujuran sejarah. Sejarah kejayaan Islam tidak dikaburkan dan dikuburkan olehnya. Terbaca dan terlihat kemilaunya," tuturnya kepada Tinta Media, Rabu (1/3/2023).
Menurutnya, ini berbanding terbalik dengan para orientalis yang membenci Islam mendefinisikan Islam dengan bentuk monsterisasi dan kriminalisasi sehingga wajah Islam tergambar begitu menyeramkan dan menakutkan. Itu jelas jauh dengan realitas sejarah yang terjadi. Kemakmuran, kesejahteraan hingga kecukupan semua kebutuhan masyarakat oleh negara Islam (Khilafah) bukan hanya dirasakan oleh umat Islam semata, namun juga seluruh umat beragama lainnya.
"Apa yang disampaikan adalah sebuah kebenaran. Siapapun dia, mau Muslim atau nonmuslim (kafir) jika berpikir jernih dan menggunakan akal sehat maka akan menemukan kebenaran itu. Sebab fakta sejarah dan manuskrip tentang kegemilangan Islam tersebar banyak dan mudah ditemui," ujarnya.
Ia memandang bahwa Elon Musk semakin menambah daftar panjang para tokoh orientalis dunia yang mengakui kehebatan dan sumbangsih Islam bagi kemajuan peradaban dunia. Islam tidak akan besar dan berjaya tanpa ada kekuatan politik yang menopangnya. Dan kekuatan politik itu pasti super power hingga bisa memberikan manfaat buat seluruh dunia. "Dan kekuatan politik itu tentunya adalah khilafah. Tidak ada yang lain," ungkapnya.
Ia merasa ironis bahwa justru banyak di kalangan umat Islam menolak dan bahkan mengkriminalisasi khilafah. Padahal khilafah itu bagian dari syariat Islam. Seluruh umat Islam harusnya paham tentang ini. Dan hal penting bagi umat Islam adalah menjalankan semua yang menjadi syariatnya Allah Subhanahu wa Ta'ala. Jika dilarang maka sekuat tenaga ditinggalkan. Dan jika diperintahkan maka akan sekuat tenaga menjalankannya. Dan para ulama 4 madzhab sepakat dengan itu. Maka seharusnya setiap umat Islam itu meyakininya dan memperjuangkan. "Sebagaimana umat Islam menjalankan dengan sekuat tenaga menguburkan jenazah dan amal wajib kifayah lainnya," tukasnya.
Seharusnya, lanjutnya, umat Islam itu yakin bahwa syariat Islam itu berasal dari Dzat yang menciptakan manusia dan seluruh alam semesta ini. Pasti akan memberikan kemaslahatan bagi semua. Tidak mungkin Allah Subhanahu wa Ta'ala akan mencelakai hamba-hambanya dengan syariatNya ini. Artinya ketika khilafah tegak maka umat Islam harus yakin bahwa kemaslahatan seluruh umat manusia akan terjamin oleh khilafah.
"Bukan malah membencinya. Berpersepsi bahwa khilafah akan menghancurkan Indonesia, mensuriahkan Indonesia, mengancam kebhinekaan, memecah belah, dan lain-lain. Jelas ini salah besar dan sangat islamophobia," terangnya.
Ia mengatakan bahwa bagaimana mungkin syariat dari pencipta manusia, untuk kepentingan manusia justru mencelakakan manusia. "Ini bertentangan dengan maqosyid syariah," bebernya.
Oleh karena itu, lanjutnya, umat Islam harusnya yakin bahwa Ketika khilafah berdiri maka semua maqosyid syariah akan terwujud. Khilafah akan menjaga darah, menjaga akal, menjaga harta benda, menjaga keyakinan dan lain-lain. "Sungguh ironis umat Islam justru memusuhi syariatnya sendiri," imbuhnya.
Ia melihat bahwa umat Islam banyak yang termakan propaganda dari musuh-musuh Islam sehingga mempunyai pandangan keliru tentang Islam dan khilafah. "Ini harus disadarkan. Jangan membebek pada barat. Baca literasi sebanyak dan seluas-luasnya. Maka kebenaran tentang Islam akan mudah ditemui dan pemahaman tentang Islam akan lurus kembali," paparnya.
Ia mengingatkan agar umat Islam harus semangat belajar, ngaji dan memperbanyak literasinya. Dengan itu, maka akan menemukan informasi benar dari sumber Islamnya langsung. Menemukan bagaimana konsepsi Islam yang luar biasa dalam menjamin kebutuhan dasar setiap individu warga, siapapun itu. Kebutuhan sandang, pangan, papan, kesehatan, pendidikan dan keamanan. Baik warga muslim maupun kafir mempunyai hak yang sama dalam penjaminan terpenuhinya kebutuhan dasar tersebut. Itu semua akan disediakan oleh khilafah. Termasuk bagaimana cara mendapatkan uang untuk mencukupi semua kebutuhannya tersebut. Tidak dengan mencekik leher rakyat dengan bejibun pajak, asuransi kesehatan (BPJS) yang menunjukkan negara lepas tanggung jawab atau kebijakan menyengsarakan lainnya.
Jikalau kemudian menemui tokoh Islam yang mengkriminalisasi dan monsterisasi syariat Islam (khilafah) maka umat Islam akan mudah membaca, apa maksud itu semua? Membebek kepada asingkah? Menjalankan proyek asingkah? Mengejar cuankah? Memang pendapatnya dari usaha menjelekkan islamkah? Atau yang lain. "Umat Islam akan dengan sendirinya meng-counter opini miring tersebut dan giat mendakwahkan makna yang benar tentang khilafah," pungkasnya.[] Ajira.