TUJUAN KHILAFAH ADALAH UNTUK MENEGAKKAN AGAMA DAN MENGURUSI URUSAN DUNIA, APA DASARNYA MENUDING KHILAFAH BERTABRAKAN DENGAN TUJUAN POKOK BERAGAMA? - Tinta Media

Kamis, 09 Februari 2023

TUJUAN KHILAFAH ADALAH UNTUK MENEGAKKAN AGAMA DAN MENGURUSI URUSAN DUNIA, APA DASARNYA MENUDING KHILAFAH BERTABRAKAN DENGAN TUJUAN POKOK BERAGAMA?

Tinta Media - Diskursus Khilafah kembali hangat setelah pembacaan Rekomendasi Muktamar Internasional Fikih Peradaban I yang dibacakan oleh Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Ahmad Mustofa Bisri atau Gus Mus dan Yenny Wahid dalam acara Resepsi Satu Abad NU di Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa (7/2/2023).

Dalam rekomendasi Muktamar, disebutkan Nahdlatul Ulama berpandangan bahwa pandangan lama yang berakar pada tradisi fikih klasik yaitu adanya cita-cita untuk menyatukan seluruh umat Islam di bawah naungan tunggal sedunia, atau negara khilafah harus digantikan dengan visi baru demi mewujudkan kemaslahatan umat.

Padahal, dalam tradisi intelektual Islam tidak pernah mempersoalkan tradisi fiqh klasik. Bahkan, hingga saat ini mahzab fiqh klasik yang empat, yakn Mahzab Imam Maliki, Imam Syafi'i, Imam Hambali dan Imam Hanafi, masih terus eksis, terjaga sanad keilmuannya, dipercaya, diyakini dan dipraktikkan oleh segenap umat Islam.

Mayoritas kaum muslimin yang hidup di zaman ini mempraktikan fiqh klasik empat mahzab tersebut, baik dalam bidang akidah, syariah, mu'amalah hingga akhlak. Sejumlah fiqh kontemporer berupa ijtihad terhadap sejumlah mua'malah kekinian, pengembangannya juga tak lepas dari merujuk pandangan para ulama terdahulu melalui kitab-kitab klasik mereka.

Pandangan yang melatarbelakangi narasi ingin mengganti fiqh klasik terkait dengan pendirian kembali Khilafah, lebih kental karena motivasi perlawanan ideologi Kapitalisme global yang mulai merasa terancam dan menyadari ajal kekuasaannya akan tiba saat Khilafah kembali tegak dan memimpin dunia.

Klaim cita-cita mendirikan kembali negara khilafah yang menyatukan umat Islam sedunia, namun dalam hubungan dengan berhadap-hadapan dengan nonmuslim bukanlah hal yang pantas diusahakan, dan dijadikan sebagai sebuah aspirasi, *adalah bentuk penyesatan sekaligus pengaburan hakekat Khilafah. Seolah-olah, saat Khilafah memimpin dunia seluruh warga dunia harus beragama Islam.*

Padahal, rakyat dari Negara Khilafah terdiri dari rakyat atau warga negara yang beragama Islam dan ahludz dzimah (non muslim). *Kepada warga negara Khilafah yang non muslim, Khilafah akan menjaga kemerdekaan beribadah sesuai agamanya, menjaga harta dan jiwanya, bahkan menegaskan siapapun warga negara Khilafah yang membunuh ahludz dzimah juga akan disanksi Qisos (bunuh).*

Apalagi, penyesatan opini dan pengaburan makna Khilafah itu menggunakan analogi ISIS. *ISIS bukan Khilafah dan sama sekali tidak memenuhi kualifikasi sebagai Khilafah.* Seluruh kekacauan dan kejahatan yang dilakukan ISIS bukan dan sama sekali tidak merepresentasikan Khilafah.

ISIS sengaja dibentuk dan dibiayai oleh Amerika dengan tujuan untuk mengadudomba umat Islam, sekaligus untuk mengaburkan dan menyesatkan opini umat Islam dan dunia tentang keagungan Khilafah. Eksistensi ISIS adalah satu dari banyak cara yang ditempuh Amerika untuk menghentikan kebangkitan Islam melalui kembalinya Khilafah 'ala Minhajin Nubuwwah.

*Eksistensi Khilafah adalah untuk menegakkan hukum agama dan memelihara urusan dunia.* Penerapan Syariah Islam dalam sistem Khilafah secara substansi adalah dalam rangka merealiasir maqashid syariah yang tergambar dalam 5 prinsip, yakni menjaga nyawa, menjaga agama, menjaga akal, menjaga keluarga, dan menjaga harta.

Khilafah era Abu Bakar RA, Umar RA, Utsaman RA dan Ali RA, menjadi contoh kongkrit penerapan Islam yang merealiasir maqashid syariah yakni menjaga nyawa, menjaga agama, menjaga akal, menjaga keluarga, dan menjaga harta. *Jadi, contoh Kekhilafahan Islam adalah Khulafaur Rasyidin, bukan ISIS.* Saat ini, kaum muslimin berjuang untuk kembali menegakkan Khilafah 'ala Minhajin Nubuwah seperti dipraktikan para Kulafaur Rasyidin. Bukan hendak mendirikan atau mempraktikan Khilafah ala ISIS.

Dalam kenyataannya, usaha-usaha untuk mendirikan kembali negara khilafah memang nyata-nyata bertabrakan dengan eksistensi Kapitalisme dengan sistem sekulernya. Khilafah akan mengembalikan umat Islam kembali kepada Syariat Allah SWT, bukan berhukum pada demokrasinya Plato.

Pada faktanya, ketidakstabilan politik dunia yang dilanda perang, kemiskinan, ketimpangan sosial, dekadensi moral, kerusakan akhlak dan rusaknya peradaban manusia adalah karena eksistensi penjajahan kapitalisme dibawah kendali Amerika. Bencana kaum muslimin di Palestina, Irak, Lebanon, Turki, Afghanistan, Kashmir, Uighur, Myanmar, semuanya bukan ulah Khilafah, melainkan korban keganasan ideologi kapitalisme dan komunisme.

Karena itu sangat wajar, Amerika dan kroni-kroninya terus berusaha menghalangi kebangkitan Khilafah dan terus mengompori kaum muslimin agar tetap berpecah belah dalam ikatan negara bangsa (nation state). Ikatan akidah Islam yang mempersaudarakan kaum muslimin dipecah belah dengan ikatan kebangsaan dan kesukuan, yang nilainya rendah, yang tidak lebih baik dari ikatan kumpulan burung-burung dan hewan yang hanya akan bersatu jika mendapatkan ancaman dari luar. Dalam konsisi normal, ikatan nation state ini hanya akan menghasilkan ketegangan diantara kaum muslimin.

Saat ini, konflik berbau kekerasan yang telah menimpa sebagian besar wilayah dunia, kekacauan karena perang dan pada akhirnya akan selalu didampingi dengan penghancuran yang luas atas rumah ibadah, hilangnya nyawa manusia, hancurnya akhlak, keluarga dan harta benda, baik yang terjadi di di Palestina, Irak, Lebanon, Turki, Afghanistan, Kashmir, Uighur, Myanmar, serta belahan dunia yang lain, *adalah karena penjajahan kapitalisme Amerika dan kekejaman ideologi Komunisme China.*

Dalam konteks itulah, semestinya segenap kaum muslimin wajib menyatukan visi misi untuk kembali menegakkan Khilafah, menjadikan Khilafah sebagai adidaya baru dunia, dan mengembalikan izzul Islam wal Muslimin sebagaimana kemuliaan itu pernah diperoleh oleh kaum muslimin pada era Kekhilafahan lampau. Semangat merestorasi Khilafah harus menjadi semangat bersama kaum Muslimin.

Fungsi riayah (pemeliharaan dan pelayanan) atas dunia yang dilakukan oleh Khilafah, nantinya akan menggantikan peran PBB yang saat ini hanya dijadikan alat politik bagi Amerika untuk menghegemoni dunia. Jadi, tidak dibutuhkan fiqh baru, yang dibutuhkan adalah umat Islam harus kembali pada ajaran agamanya, kembali bangkit dan memimpin dunia dengan Khilafah. Allahu Akbar ! [].

Oleh : Ahmad Khozinudin
Pejuang Khilafah

Rekomendasi Untuk Anda × +

Bagikan artikel ini

Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini.

Artikel Menarik Lainnya :