Tinta Media - Membahas tradisi buruk tawuran pelajar yang tak jarang terjadi di negeri ini, Pengasuh Bengkel Inspirasi Dan Edukasi (IDE) Romadhon menyampaikan, negara bertanggung jawab atas kejadian tersebut.
“Tapi ini juga merupakan tanggung jawab negara dan kita bersama dalam menyikapi kasus ini,” ujarnya dalam Tabloid Media Umat edisi 327, 6-19 Januari 2023.
Karena menurutnya, negara harus mengevaluasi pada sistem pendidikan sekuler yang berjalan saat ini yakni diputusnya pola pikir dan sikap yang berasaskan agama islam.
“Seharusnya negara bertanggung jawab membuat sistem pendidikan yang menghasilkan generasi yang bertakwa dan berilmu pengetahuan berdasarkan akidah islam” ujarnya.
Ia pun menjelaskan, negara juga harus memfilter media yang mempertontonkan kekerasan, kriminalisasi, dan tontonan yang tidak mendidik.
“Generasi muda khususnya pelajar terpengaruh dari tontonan yang terus menerus disuguhkan kepada mereka” jelasnya.
Pengasuh IDE ini juga menambahkan, negara juga harus menghapus game online yang berbasis peperangan, bahwasanya memang awalnya game tersebut menstimulasi anak untuk cerdas menyerang dalam dunia maya akan tetapi pada akhirnya anak pun merealisasikan dalam dunia nyata.
“Dianggapnya sebagai permainan asyik untuk melatih mental, layaknya permainan game online yang sedang mereka perankan,” pungkasnya. [] Luthfan