Tinta Media - Prioritas pendapatan negara dengan postur 80% dari pajak, menurut Analis Senior PKAD Fajar Kurniawan, menjadikan Indonesia menjadi negara pemalak rakyat.
“Rakyat negara kita hari ini seolah-olah menjadi pesakitan karena negaranya adalah negara pemalak atau daulah jibariyah, bukan negara yang memberikan pelayanan,” ungkapnya dalam [LIVE] Majelis Al Buhuts Al Islamiyah - 2023 Target Tertinggi, Pajak dalam Sistem Kenegaraan Islam? Ahad (29/1/2023) di channel YouTube Pusat Kajian dan Analisis Data.
Menurutnya, kalau negara ingin meningkatkan pendapatan maka prioritas pertama, kalau dengan postur 80% lebih itu dari pajak pasti kembalinya adalah nguber-nguber rakyatnya. "Ngejar-ngejar rakyatnya,” ujarnya.
Fajar merasa bahwa beberapa tahun terakhir ini, warga negara sudah diintimidasi oleh negara. Rakyat diintimidasi dengan berbagai macam tagihan, mulai dari pajak, BPJS, retribusi, dan lain-lain.
“Sekali bayar pajak itu terus dikejar pajaknya masih ada yang sembunyikan atau tidak? Ada kurang bayar atau tidak? Jadi, ASN juga sama, dipajakin, yang pebisnis juga sama, panjenengan juga dipajakin,“ ungkapnya.
Karenanya, ia mengatakan tidak heran para penarik pajak berkeliling sampai ke desa-desa dan rumah-rumah. "Bahkan ke kantor-kantor untuk mengejar pajak rakyat" pungkasnya.[] Wafi