POLAH PEMUDA TIDAK KARUAN APA SOLUSINYA? - Tinta Media

Kamis, 09 Februari 2023

POLAH PEMUDA TIDAK KARUAN APA SOLUSINYA?

Tinta Media - Kalau kita berbicara soal pemuda apa yang terbesit di pikiran kita? Pasti orang yang memiliki fisik yang kuat, mental yang tangguh dan pemikiran yang cemerlang. Selain itu pemuda identik dengan seseorang yang visioner dan idealis. Namun, Sekarang sangat amat berbeda, seolah hari ini potret pemuda amat sangat suram. Banyak permasalahan di luar sana yang melibatkan pemuda.

                        Seperti beberapa waktu lalu  masyarakat dihebohkan dengan tawuran  yang terjadi di Tangerang pada (15/1/2023) dari kejadian itu Polres Metro Jaya mengamankan 72 remaja yang melakukan tawuran. Tidak hanya berhenti sampai di situ saja fenomena di dunia remaja, terjadi juga soeorang remaja tewas tertabrak truk di exit tol hal itu dilakukkan semata hanya untuk membuat konten agar viral. Yang lebih parah lagi seorang remaja di Makasar tega membunuh anak 11 tahun karena tergiur situs jual beli organ yang menurutnya mampu mendapatkan uang banyak secara cepat.

                        Dari fenomena di atas, sangat membuat kita menggeleng-gelengkan kepala polah pemuda saat sini semakin tidak karuan. Demi eksistensi  diri dan pundi-pundi materi, pemuda rela melakukkan apa saja  bahkan sampai meregang nyawa. Semua ini menunjukkan bahwa saat ini pemuda itu kian patah arah bahkan tidak memiliki tujuan hidup. Pola pikir mereka pun semakin hari semakin dangkal, karena pemuda saat ini hanya sibuk memikirkan eksistensi dan pundi-pundi materi. Mereka pun hanya memikirkan tujuan hidup jangka pendek bukan memikirkan tujuan hidup  jangka panjang.

                        Hal itu terjadi karena saat ini di era kapitalisme pemuda dicekoki dengan pemikiraan kapitalis  yang dimana  tujuan hidup mereka itu adalah mencari pundi-pundi materi dan tolak ukur kebahagiaan atau kesuksesan  ketika mereka berhasil memilki kedudukan yang tinggi di tengah masyarakat  dan pundi-pundi materi yang banyak. Sehingga para pemuda saat ini lebih fokus dan memikirkan bagaimana cara mendapatkan materi  yang banyak daripada memikirkan kehidupan setelah hidup. Jadi tak heran jika pemuda saat ini rela mendapatkannya dengan menggunakan cara apapun bahkan cara yang di larang oleh Allah. Hal ini dikarenakan pemuda juga hidup di atmosfir sekulerisme dimana para pemuda dijauhkan dari Syariat islam .

                        Saat ini pemuda dijauhkan dari agamanya sendiri (islam) hal itu mengakibatkan terjadinya dekadensi moral ditengah-tengah pemuda yang semakin memperihatinkan. Hal ini lah Impact dari sistem pendidikan sekulerisme yang menjadi pondasi pendidikan saat ini,bahkan parahnya lagi sedikit demi sedikit pendidikan agama seolah di singkirkan. Padahal seharusnya di negeri yang mayoritas muslim harus menstadarkan pendidikan pada sistem islam. Pada sistem islam  yang menjadi landasan berfikir adalah aqidah islam. Pendidikan  dalam sistem islam tidak berorientasi pada berapa banyak lulusan yang terserap lapangan kerja tetapi dimaknai sebagai sebuah peroses manusia menuju kesempurnaan sebagai seorang hamba Allah. Dari sistem pendidikan islam mampu membangun generasi  yang berkepribadiaan islam, tidak hanya fasih dala Ilmu-ilmu kehidupan seperti, sains, matematika, teknologi tetapi juga mampu mencetak generasi pemuda yang kokoh keimanannya  dan mendalam pemikiran islamnya. Dampak dari sistem pendidikan Islam yang sedemikian rupa akan mencetak generasi pemuda yang bertakwa dan beberapa ilmuwan yang cerdas yang lahir dari sistem pendidikan Islam seperti Mariam Asturlabi, Ibnu Sina, Fatimah al-Fihri dan beberapa ilmuwan Islam lainnya yang merupakan seorang polymath.

                        Sistem pendidikan islam tidak bisa dilepaskan dari penerapan sistem pemerintahan  yang dilandasan dengan aqidah islam. Karena itu dalam islam penguasa harus bertanggung jawab penuh atas penyelenggaran pendidikan warganya. Sebabnya pendidikan  adalah salah satu diantara banyaknya perkara yang diurus oleh negara hal itu sesuai dengan sabdanya Rasulullah. “Imam (kepala negara) adalah pengurus rakyat dan ia akan dimintai pertanggungjawabannya atas urusan rakyatnnya (HR:Al-Bukhari dan Muslim). Maka dari itu perlu diterapkannya islam secara kaffah dalam skala negara .

Oleh: Razzaqurnia Dewi

Mahasiswa 

Rekomendasi Untuk Anda × +

Bagikan artikel ini

Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini.

Artikel Menarik Lainnya :