Tinta Media - Pink economy adalah frasa yang digunakan untuk mendeskripsikan daya beli kaum L68T. Konsep ini mengacu pada penggabungan gerakan L68T kepada dinamika kapitalis yang menyiratkan komersialiasi komunitas dan wacana komunitas. Sebuah kombinasi yang sempurna antara kapitalis dan komunitas L68T. Kapitalis berusaha mengejar keuntungan materi sebanyak-banyaknya dengan memanfaatkan daya beli kaum L68T, sedangkan kaum L68T berusaha menegakkan posisinya di mata dunia dengan menguatkan daya beli dan kesetiaan mereka kepada para kapitalis.
Sebuah pertanyaan besar bagi kita, manusia normal, yang melihat semakin maraknya dukungan terhadap kaum L68T. Jika memang L68T adalah kelompok minoritas, mengapa banyak perusahaan besar yang terang-terangan mendukung mereka? Apa untungnya bagi perusahaan pendukungnya?
Bagi Indonesia, negara dengan mayoritas muslim, mungkin benar semua terkesan tidak ada pengaruhnya, tapi tidak dengan Amerika Serikat. Bukan tanpa alasan perusahaan perusahaan besar seperti Facebook, Tesla, Microsoft, Starbuck, Apple, Google, hingga Unilever secara terang-terangan mendukung L68T. Witech Communication mengeluarkan data tentang daya beli kaum L68T di Amerika, bahwa di tahun 2012 daya beli mereka adalah $790 miliar dan di tahun 2013 daya beli mereka mendekati $830 miliar . Setiap tahun nilai selalu bertambah hingga tahun 2019 mencapai angka $3,9 triliun. Sungguh ini adalah angka yang fantastis dalam ekonomi meskipun mereka adalah minoritas.
Mengapa komunitas L68T memiliki daya beli lebih? Menurut foreign policy, alasan komunitas L68T memiliki daya beli lebih adalah karena mereka biasanya tidak punya anak. Jadi mereka memiliki daya beli 15% lebih tinggi jika dibandingkan dengan pasangan normal. Mereka saling memproteksi satu sama lain karena mereka paham mereka tidak mudah diterima sehingga mereka tidak segan mengeluarkan uang lebih untuk saling melindungi.
Selain daya beli, hal lain yang tidak bisa diremehkan dari komunitas L68T adalah kesetiaan mereka terhadap brand produk. Temuan dari pakar ekonomi, bagaimanapun kaum L68T telah mengajarkan perusahaan tentang nilai loyalitas merek L68T. Lebih dari 75 persen orang dewasa L68T, teman, keluarga, dan kerabat mereka mengatakan bahwa mereka akan beralih ke merek yang dikenal ramah L68T.
Mereka mengatakan, “Kami telah berjuang keras untuk mengamankan hak-hak kami atas nama kesetaraan, tetapi kesetaraan dan kemampuan kami yang sebenarnya untuk membawa perubahan bagi komunitas kami terletak pada kekuatan ekonomi kami. Daya beli dan pengaruh kami terhadap produk domestik bruto negara telah memberi kami daya ungkit yang luar biasa untuk memajukan advokasi politik dan hak asasi manusia global. Seperti halnya visibilitas sosial kita, visibilitas ekonomi kita sangat penting dalam membangun masyarakat yang beragam dan inklusif — dan kekuatan dolar L68T semakin terlihat setiap hari.
Angka menunjukkan bahwa 70% orang dewasa L68T akan membayar produk premium dari perusahaan yang mendukung komunitas L68T. Selain itu, 74% dari mereka cenderung menganggap merek yang mendukung organisasi nirlaba. Dan 78% orang dewasa L68T, teman, keluarga, dan kerabat mereka akan beralih ke merek yang dikenal ramah L68T.
Secara marketing perubahan paradigma masyarakat menjadi penting untuk penjualan produk. Sehingga kebangkitan komunitas L68T, penerimaannya yang meningkat di seluruh dunia, kesetiaan dan daya beli mereka yang meningkat, telah memaksa perusahaan mengubah strategi pemasaran mereka untuk bersaing memperebutkan pasar khusus L68T.
Seperti halnya kaum muslimin yang memerlukan sertifikat halal untuk produk mereka, kaum L68T pun memiliki sertifikat The National Gay & Lesbian Chamber of Commerce (NGLCC), sebuah suara bisnis komunitas L68T, organisasi advokasi global terbesar yang secara khusus didedikasikan untuk memperluas peluang dan kemajuan ekonomi bagi orang-orang L68T, dan badan sertifikasi eksklusif untuk bisnis milik L68T.
Begitulah ideologi kapitalis. Kapitalisme memiliki standar pada manfaat bukan pada benar atau salah. Menurut kapitalis ”selagi bermanfaat dan menguntungkan untuk mereka” walaupun hal itu mampu merusak tatanan kehidupan dan bertentangan dengan agama maka itu adalah benar dan boleh. Para kapitalis sponsor L68T buta terhadap kerusakan peradaban di masyarakat. Sekali dayung, tiga pulau terlampaui, keuntungan materi, menyebarkan lgbt, dan merusak generasi.
Paham kebebasan yang dihasilkan dari sistem sekularisme kapitalisme akan diadopsi oleh generasi dan mengakibatkan berbagai kerusakan. Moral generasi menjadi rusak, tidak beradab, berkepribadian liberal, bahkan tidak takut pada Sang Pencipta dan Pengatur, yakni Allah Taala. Jika kerusakan terus meningkat, kondisi generasi makin terancam dan menghancurkan aset bangsa.
Sudah saatnya kita tinggalkan sistem yang rusak dan merusak ini. Kita harus kembali kepada sistem Islam. Sistem yang sempurna yang berasal dari Allah SWT. Sistem yang akan menjaga generasi dari kerusakan moral. Sistem yang tidak pernah menjadikan nilai keuntungan materi sebagai standar perbuatan. Sistem Islam adalah sistem yang menjalankan hukum-hukum Allah secara sempurna, yang akan menjamin keselamatan generasi muslim dari gempuran peradaban barat yang merusak.
Oleh : Tyas Sayid
Sahabat Tinta Media