Pengajian Penyebab Stunting, Apakah Benar? - Tinta Media

Kamis, 23 Februari 2023

Pengajian Penyebab Stunting, Apakah Benar?

Tinta Media - Masyarakat lewat media sosial menyoroti pidato kontroversi Ketua Dewan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Megawati Soekarnoputri tentang pengajian yang melenakan para ibu untuk merawat anaknya. Pidato Megawati itu terucap saat ia menjadi pemateri dalam Seminar Nasional Pancasila dalam Tindakan: 'Gerakan Semesta Berencana Mencegah Stunting, Kekerasan Seksual pada Anak dan Perempuan, Kekerasan dalam Rumah Tangga, serta Mengantisipasi Bencana' di Jakarta Selatan pada Kamis (16/2/2023).Republika.co.id

Kenapa pengajian dijadikan sasaran penyebab stunting dan kekerasan? Bukannya di luar sana banyak ibu-ibu yang kerja fullday, suka dugem, suka ngerumpi, dan shoping, kenapa tidak dipermasalahkan? Dengan alibi pengajian membuat lalai ibu-ibu mengurusi anak, apakah itu benar?

Pengajian tidak akan menyebabkan anak kelaparan, karena aktivitas pengajian hanya dilakukan seminggu sekali dua jam, bahkan ada yang sebulan sekali, dan itu pun ikut mengajak anaknya ke pengajian, tidak ditinggal di rumah tanpa diberi makan. 

Sebenarnya penyebab utama stunting, kekerasan perempuan dan anak dalam rumah tangga adalah masalah ekonomi dan sosial. Harga kebutuhan pokok semakin tinggi, banyaknya PHK, serta sulitnya mencari pekerjaan justru menjadi faktor utamanya. 

Ini akibat dari abainya negara dalam mengurusi urusan umat. Para penguasa di negeri ini hanya mementingkan urusan mereka dan kelompoknya. Negara menambah utang hanya prioritas untuk infrastruktur, padahal rakyat masih banyak mengalami kemiskinan dan kelaparan. Rakyat butuh makan, tidak butuh infrastruktur. Pembangunan besar-besaran juga bukan seluruhnya dinikmati rakyat. 

Beginilah profil negara dengan menerapkan aturan sekularisme, menjauhkan agama dari kehidupan yang menganggap agama itu penyebab sumber masalah. Ini adalah pemikiran yang dangkal ingin menyebarkan Islamophobia dan menghadang islam kaffah tujuannya. 

Padahal, dengan pengajian, ibu-ibu dapat menambah ilmu, sehingga bisa belajar bagaimana mengurusi anak dan rumah tangga yang benar, berperilaku yang benar, mengetahui perbuatan yang benar dan salah, dan bisa mengontrol sikap. Karena manusia tempatnya salah, sehingga harus selalu diingatkan lewat pengajian. 

Kapitalisme sangat berbeda dengan cara pandang Islam yang mewajibkan setiap muslim untuk menuntut ilmu dari buaian sampai akhir hayat. Dengan mengkaji ilmu, keberkahan dan kebaikan kita dapatkan, menjadikan kita selamat dan tidak tersesat baik di dunia maupun di akhirat. 

Inilah pentingnya mengkaji ilmu. Dalam sistem Islam atau disebut khilafah, negara memperhatikan juga masalah ilmu. Maka, negara membina umat dengan mengadakan kajian-kajian, sehingga  tingkah laku umat dan perbuatannya terjaga, dibentengi dengan ilmu. 

Sedangkan untuk masalah stunting dan kekerasan, negara hadir dengan membuka lapangan pekerjaan seluas-luasnya, mengontrol kestabilan harga, dan pasokan  makanan dengan harga yang murah, bahkan diberikan dengan gratis bagi yang membutuhkan. 

Hanya dengan khilafah 'ala minhajjin nubuwwah negeri ini bisa selamat dari permasalahan yang sangat kompleks. Marilah kita semua bangkit dan sadar untuk berpolitik supaya khilafah segera tegak dan tentunya juga atas pertolongan Allah Swt. 

Wallahu a'lam bisshawwab.

Oleh: Shinta Putri
Muslimah Perubahan Peradaban
Rekomendasi Untuk Anda × +

Bagikan artikel ini

Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini.

Artikel Menarik Lainnya :