Tinta Media - Sobat. Kartu emas apa yang bisa menyelamatkan diri kita nanti di akherat? Baginda Rasulullah SAW bersabda, “ Sesungguhnya, Allah akan menolong seseorang dari kalangan umatku di atas seluruh makhluk pada hari kiamat kelak, kemudian Dia kumpulkan padanya 99 Catatan. Setiap catatan jauhnya sepanjang mata memandang. Kemudian Dia berkata, “ Apakah Kau mengingkari ini? Apakah para malaikatku mendzalimimu dalam buku ini? Ia jawab, “ Tidak, wahai Tuhanku. Dia kembali bertanya, “ Apakah kau punya argumentasi? “ Jawabnya, Tidak. Wahai Tuhanku. Dia berkata, “ Sungguh kau memiliki kebaikan pada kami, dan tiada kedzaliman bagimu saat ini.” Kemudian dikeluarkan padanya sebuah kartu yang bertuliskan didalamnya “ Asyhadu anlaa ilaaha illallah wa asyhadu anna muhammadan abduhu wa rasuluh.”
Dia berkata, “ Aku akan menunjukkan timbanganmu.” Laki-laki itu bertanya, “ Kenapa kartu ini bersama catatan amal ini? Jawab Allah ,” Sungguh kau tidak didzalimi. “ Kemudian catatan amal itu diletakkan di telapak tangan dan kartu itu di telapak tangan satunya. Maka catatan amal tersebut kalah berat disbanding kartu itu.” ( HR. Abdillah bin Amr bin Ash, Shahih dengan syarat Muslim kata Al-Bani )
Sobat. Ada Lima Manfaat atau keutamaan Ikhlas dan Tauhid :
1. Tauhid dapat menghapus dosa dan kesalahan. Ulama hadits berkata bahwa hadits shahih di atas menyatakan di dalamnya bahwa Allah akan menghapus dosa-dosa dengan tauhid. Kalimat Laa ilaaha illallah menjadi sebab masuknya surga dan keselamatan dari neraka. Mereka mengucapkannya dengan lidah serta diiringi keyakinan akan maknanya dan pengamalan akan ajarannya.
2. Ikhlas dan Tauhid yang kuat dapat menjadi sebab penghapusan dosa. Ibnu Taimiyah berpendapat, “ Satu perbuatan yang dilakukan dengan keikhlasan yang sempurna karena Allah semata dapat menghapuskan dosa-dosa besar yang ia miliki. Kemudian beliau menyebut hadits mengenai kartu tadi.
3. Bukan kaidah umum.Orang ini masuk surga karena kehendak Allah dan kasih sayang-Nya. Kalau tidak berpa banyak pelaku dosa besar yang disiksa neraka sesuai dengan dosa mereka keluar darinya, sebagaimana dijelaskan dalam banyak hadits shahih. Diantaranya hadits masyhur tentang orang terakhir yang keluar dari neraka. Jangan sampai orang yang lalai, sombong dan melampaui batas menipu Allah, seolah-olah ia menyebut kalimat tauhid, namun mereka meninggalkan sholat, tidak sholat berjamaah, dan melakukan hal-hal munkar yang menggetarkan gunung-gunung, sebagaimana dilakukan oleh sebagian besar umat Islam.
4. Setiap muslim sebaiknya seperti dalam kisah kartu ini. Ibnu Qayyim berkata, “ Adalah maklum bahwa setiap orang yang menauhidkan Allah untuk menjadi seperti dalam kartu ini. Banyak diantara mereka yang masuk neraka lantaran dosa mereka. Namun, rahasia yang menyebabkan kartu orang tersebut berat dan melebihi timbangan catatan lainnya adalah kalimat tauhid yang ia baca. “ Jadi satupelajaran yang dapat kita ambil dari kasus ini adalah penegasan tauhid. Sebab penegasan makna Laa Ilaaha illallah inilah yang menyebakan kartu ini penuh dengan catatan-catatan kebaikan.
5. Satu Kebaikan mungkin sudah cukup dengan satu syarat. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata, “ Jika ia mengetahui bahwa kebaikan dan keburukan itu terkadang lebih dalam jenis dan kondisi yang dihadapi, sehingga jelas yang ini lebih besar dari yang itu, yang ini lebih baik dari yang itu, dan seterusnya. Seorang hamba yang melakukan kebaikan dengan niat, kejujuran, dan keikhlasan akan lebih besar pahalanya dibanding kelipatannya, sebagaimana dinyatakan dalam hadits tentang pemilik kartu yang tertulis didalamnya Laa Ilaaha illallah dengan catatan tentang dosa di dalamnya.
Sobat. Syeikh Abdurahman bin Sa’di berkata, “ Dalam hadits mengenai kartu ini yang di dalamnya terdapat kalimat Tauhid yang mengimbangi 99 Catatan dosa, setiap catatan panjangnya sejauh mata memandang. Hal itu terjadi karena keikhlasan yang sempurna dari pengucapnya. Namun, betapa banyak pengucap kalimat ini yang tidak mencapai hasil ini lantaran di hatinya tidak terdapat ruh tauhid dan keikhlasan yang sempurna. Tiada kedekatan dengan Allah bagi hamba yang hatinya tidak ikhlas.”
Sobat. Manusia melaksanakan beberapa ketaatan seperti puasa, sholat malam, dan ibadah-ibadah fisik lainnya tetapi tanpa kehadiran hati. Keimanannya berjalan di tempat tanpa ada kemajuan sedikit pun. Sementara orang yang mengenal Allah akan tersambung hatinya saat melaksanakan ibadah, semata taat pada-Nya. Inilah orang yang akan memenangkan piala keselamatan di dunia dan akherat.
Sobat. Buatlah janji dan komitmen dalam hatimu untuk tadabbur Al-Qurán dan memahami artinya. Banyak menyebut Laa Ilaaha ilallah, istighfar, dan bersegera dalam ketaatan. Ikhlas beramal karena Allah dan berpikir akan ciptaan Allah sekalipun hanya 3 detik sehari. Bersyukur pada nikmat Allah dan banyak membaca tentang keutamaan amal dan ibadah. Menjalankan perintah dan menjauhi larangan-Nya.
Sobat. Ahli Ilmu berkata, “ Di antara tanda-tanda makrifat pada Allah adalah tercapainya rasa takut pada-Nya . Semakin bertambah makrifat seseorang pada Allah semakin takut ia pada-Nya.” Rumus rihlah menuju makrifatullah : Dzikir + Taat + Tafakkur = Makrifatullah.
Oleh: Dr. Nasrul Syarif, M.Si.
Penulis Buku Gizi Spiritual. Dosen Pascasarjana IAI Tribakti Lirboyo. Wakil Ketua Komnas Pendidikan Jawa Timur