Tinta Media - Jika ada Muslim bahkan ulama mengetahui khilafah itu ajaran Islam tetapi menolaknya, Jurnalis Joko Prasetyo menyebutnya orang jahil yang sombong.
"Kalau ada, lantas disebut apa dong orang yang seperti itu? Lebih tepat disebut sebagai orang jahil yang sombong," tuturnya kepada Tinta Media, Ahad (12/2/2023).
Ia menjelaskan bahwa dikatakan jahil karena memilih kesesatan dibanding kebenaran. Jelas-jelas berbagai kitab fikih klasik tersebut berdiri di atas hujjah yang kuat, bersumberkan dari Wahyu Allah Subhanahu wa Ta'ala, Al-Qur'an, Hadist, Ijma Sahabat, dan Qiyas Syar'iyyah. Tetapi ditinggalkan demi piagam yang dibuat oleh orang-orang yang tidak pernah shalat dan tidak pernah mandi junub.
"Bahkan lebih parahnya lagi dibuat oleh mereka yang kerap memerangi Islam dan kaum muslim!" terangnya.
Ia melanjutkan bahwa dikatakan sombong karena dua hal. Pertama, karena menolak kebenaran yang jelas-jelas sudah diketahui seraya memilih kesesatan padahal jelas-jelas disadari yang dipilihnya itu rapuh. Kedua, memandang rendah muslim yang mendakwahkan syariat Islam secara kaffah dalam naungan khilafah. Padahal diketahui kewajiban tersebut berlimpah di berbagai kitab fikih yang disebut sebagai fikih klasik.
"Bukan hanya memandang rendah tetapi malah mempersekusi para pendakwahnya," ungkapnya.
Hal di atas diungkapkannya untuk menilai wajar tidaknya bila ada muslim yang bahkan ulama mengetahui khilafah itu ajaran Islam, mengakui khilafah ada di kitab-kitab fikih klasik, tetapi menolaknya, namun justru menyeru agar piagam PBB yang bermasalah dan banyak kekurangan dijadikan sumber hukum fikih baru bagi kaum muslim dalam bernegara untuk menggantikan khilafah.
"Tentu sangat tidak wajar. Sangat diragukan Keulamaannya bahkan sangat diragukan Kemuslimannya," tegasnya.
"Enggak Wajar bukan? Semoga tidak ada muslim apalagi ulama yang seperti itu, kalau ada semoga segera bertobat. Bila tidak, kekallah dirinya di neraka bersama Mustafa Kemal Pasha Attaturk laknatullah," tukasnya.
"Naudzubillahi min dzalik. Semoga kita semua tidak termasuk sebagai orang jahil, orang sombong, apalagi orang jahil yang sombong. Aamiin," pungkasnya.[] Ajira