Human Trafficking Terus Terjadi, MMC: Negara Gagal Melindungi Rakyat - Tinta Media

Selasa, 07 Februari 2023

Human Trafficking Terus Terjadi, MMC: Negara Gagal Melindungi Rakyat

Tinta Media - Human trafficking (perdagangan orang) yang  masih terus bermunculan di negeri ini, menunjukkan kegagalan negara dalam mencegah dan melindungi rakyatnya.  

"Human trafficking (perdagangan orang) masih terus bermunculan di negeri ini. Hal ini menunjukkan Negara belum berhasil mencegah dan melindungi rakyatnya," ungkap Narator Muslimah Media Center (MMC) dalam Serba serbi MMC: Trafficking Terjadi Lagi, Negara Gagal Melindungi Rakyatnya dari Kejahatan? Kamis (2/2/2023) melalui kanal YouTube Muslimah Media Center.

Kemiskinan, menurutnya, menjadi salah satu faktor yang memicu terjadinya human trafficking, sulitnya mendapatkan lapangan pekerjaan di dalam negeri dan pengupahan yang minim bagi pekerja mendorong masyarakat memilih bekerja di luar negeri, meski beresiko. "Sementara menjadi pelaku human trafficking menjadi salah satu cara mudah mendapatkan uang meski termasuk tindak kejahatan," paparnya.

Sistemik

Ia menyebutkan, persoalan ini sejatinya adalah persoalan sistemik yang dihasilkan oleh sistem kapitalisme yang diterapkan di negeri ini, sistem ekonomi kapitalis liberal menjadikan sumber daya alam yang sejatinya harta rakyat bebas dikuasai siapapun termasuk swasta atau korporasi. "Alhasil, kebutuhan-kebutuhan vital rakyat menjadi bahan komersial yang sulit dijangkau oleh seluruh rakyat, pengelolaan migas oleh asing maupun aseng mengakibatkan harga BBM dan LPG mahal dan terus meningkat, pengelolaan batubara oleh korporasi mengakibatkan tarif listrik terus melonjak," bebernya.

Ia juga menegaskan, sistem kapitalisme juga telah menjadikan orientasi negara hanya berfokus pada keuntungan materi, tidak bisa dipungkiri bahwa negara mendapatkan keuntungan materi dari pengiriman buruh migran dalam jumlah yang besar. "Memang benar, bahwa human trafficking merupakan tindakan ilegal yang dilarang negara namun kebijakan negara yang tetap mengirimkan buruh migran ke luar negeri demi mendapat devisa yang besar juga merupakan kebijakan yang tidak pantas," imbuhnya.

Ini menunjukkan gagalnya Negara menjamin kesejahteraan rakyatnya secara merata, negara seharusnya mampu melakukan pencegahan yang lebih komprehensif dalam mengatasi persoalan ini bukan sekedar menutup aksi ilegal dalam pengiriman pekerja migran.


Berbeda dengan Islam, dalam Islam, negara wajib menciptakan kesejahteraan rakyat individu per individu, terwujudnya kesejahteraan akan menghindarkan masyarakat dari kejahatan demi memenuhi kebutuhan perut, pemenuhan kebutuhan setiap warga negara berupa sandang, pangan dan papan termasuk pendidikan, kesehatan, dan keamanan dalam Khilafah adalah dalam rangka menjaga nyawa manusia, tidak terpenuhinya salah satu dari kebutuhan asasiyah tersebut tentu akan mengancam nyawa manusia, dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut, Khilafah akan menerapkan sistem ekonomi Islam secara komprehensif. "Penerapan sistem atau aturan dari Allah sebagai pencipta dan pengatur tentu akan mengantarkan pada keberkahan," jelasnya.

Dalam memenuhi kebutuhan pokok individu Islam menetapkan strategi berikut.

Pertama, mewajibkan setiap kepala keluarga bekerja. Kedua, negara wajib menciptakan lapangan kerja agar rakyat bisa bekerja dan berusaha. Ketiga, kewajiban kerabat atau mahram yang mampu untuk menafkahi keluarga yang tidak mampu. Keempat, negara wajib menafkahi jika tidak ada keluarga atau ahli waris yang mampu memenuhinya.

Pembukaan lapangan pekerjaan akan sangat luas sebab individu atau swasta tidak berhak menguasai harta milik umat sehingga akan banyak perusahaan yang dikelola oleh negara dan mampu menyerap tenaga kerja dalam negeri dalam jumlah yang besar. "Adapun pendidikan, kesehatan, dan keamanan akan diberikan kepada rakyat secara cuma-cuma oleh negara yang pembiayaannya diambil dari pos kepemilikan umum," paparnya.

Pendidikan dalam Khilafah juga akan menghindarkan masyarakat dalam melakukan aksi kejahatan. Pendidikan Islam akan membentuk individu masyarakat memiliki keimanan yang kokoh yang menjadi asas dalam berbuat, masyarakat akan pantang berbuat maksiat dan lebih menyibukkan diri dalam beramal shalih. "Selain itu keimanan yang kokoh juga akan menjauhkan masyarakat bersifat serakah sehingga tidak akan menghalalkan segala macam cara untuk meraih kekayaan," tegasnya.

Dalam Khilafah sumber pemasukan negara tidak berasal dari pekerja migran sebagaimana dalam kapitalisme, sebab sumber pendapatan dalam negara Khilafah adalah dari Baitul mal, pos fa'i, kharaj, pos kepemilikan umum dan pos zakat. "Demikianlah Khilafah akan mampu menjamin kesejahteraan masyarakat dan terpeliharanya nyawa manusia melalui penerapan sistem Islam Kaffah," pungkasnya.[]  Sri Wahyuni
Rekomendasi Untuk Anda × +

Bagikan artikel ini

Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini.

Artikel Menarik Lainnya :