Hilmi: Ekonomi Negeri Ini Bercorak Kapitalis - Tinta Media

Senin, 06 Februari 2023

Hilmi: Ekonomi Negeri Ini Bercorak Kapitalis


Tinta Media - Menanggapi praktik kapitalisme oleh pemerintah di negeri ini, Ketua Umum Hilmi (perhimpunan intelektual muslim Indonesia), Dr. Julian, SE, M.Sy. mengungkapkan bahwa pandangan-pandangan ekonomi yang diterapkan di negeri ini bercorak kapitalis.

"Kita bisa melihat bagaimana pandangan-pandangan ekonomi yang diterapkan di negeri ini, itu bercorak kapitalis," tuturnya dalam acara Islamic Lawyers Forum (ILF) edisi ke 51: Pemerintah Mempraktikkan Ideologi/Paham Kapitalisme, Selasa (31/1/2023), di kanal Youtube LBH Pelita Umat.

Menurutnya yang menjadi cirinya itu diantaranya adalah menyerahkan ekonomi kepada mekanisme pasar lewat jargon laissez faire, invisible hand.

"Jadi, dalam konteks ini mereka mencoba meminimalisir peran negara dalam konteks ekonomi dan justru menyerahkan mekanisme ini kepada individu atau swasta," ungkapnya.

Ia mencontohkan bagaimana BUMN-BUMN yang ada, justru semakin hari semakin berkurang. Dan kalau kita melihat fakta yang ada justru dominasi modal yaitu swasta, justru dominan.

"Kita bisa melihat ketimpangan antara pemilik modal  sangat besar, apalagi kalau kita melihat berdasarkan data penguasaan aset segelintir orang ini begitu mendominasi," terangnya.

Begitupun, lanjutnya, kalau kita melihat ketika Indonesia dihantam dengan pandemi Covid 19 itu ada peningkatan yang signifikan jumlah orang orang miskin.

"Jadi, dari orang yang menengah menjadi miskin, karena mereka banyak yang diPHK dan sebagainya. Tetapi fakta juga menunjukkan pada saat pandemi ada peningkatan jumlah orang yang kaya. Nah, berkah pandemi itu bagi orang-orang kaya, justru mereka bertambah. Ini terlihat dari data yang dipublikasikan pada saat pandemi itu. Peningkatan orang kaya bertambah," jelasnya.

Begitupun dalam konteks investasi, menurutnya  bagaimana kita bisa melihat investasi asing itu justru diberikan karpet merah oleh pemerintah untuk mengeksploitasi kekayaan alam yang ada di negeri ini.

Padahal, selanya,  kalau kita melihat beberapa waktu yang lalu ekonomi kita itu kan didasarkan pada pancasila katanya, dan kekeluargaan. 
Tetapi nyatanya di lapangan justru yang terjadi itu adalah kapitalis para pemilik modal yang mendominasi.

"Ini saya kira menjadi hal yang faktual yang sudah tidak bisa ditutup-tutupi lagi," pungkasnya.[]'Aziimatul Azka
Rekomendasi Untuk Anda × +

Bagikan artikel ini

Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini.

Artikel Menarik Lainnya :