Henry Surya Bebas, Direktur eLSEI: Kabar Buruk Ekonomi Indonesia - Tinta Media

Rabu, 08 Februari 2023

Henry Surya Bebas, Direktur eLSEI: Kabar Buruk Ekonomi Indonesia

Tinta Media - Vonis bebas terhadap Henry Surya oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Barat atas tindak pidana penipuan dan penggelapan dana nasabah KSP Indosurya dinilai  Direktur Lingkar Studi Ekonomi Ideologis (eLSEI) Arif Firmansyah, S.E. M.M mengatakan bisa menjadi kabar buruk bagi kondisi ekonomi Indonesia secara makro.

“Vonis bebas itu tidak setimpal dengan penderitaan yang dialami para korban, bisa menjadi kabar buruk bagi kondisi ekonomi Indonesia kalau secara makronya, karena kasus ini bersifat mega skandal,” tuturnya dalam Kabar Petang: Henry Surya Bebas, 23.000 Nasabah Lemas melalui kanal Youtube Khilafah Channel, Selasa (31/1/2023).

Kasus KSP Indo Surya yang dianggap perkara perdata, dengan pasal karetnya bisa mengakibatkan dua dampak buruk.

Pertama, akan memberikan kebebasan bagi para pelaku investasi bodong lainnya dari jeratan-jeratan pidana. "Kedua, akan merusak tatanan ekonomi nasional, khususnya terkait dengan hilangnya kepercayaan publik pada investasi yang ada di Indonesia," ungkapnya. 

Solusi 

Menurutnya, solusi konkrit dari karut marutnya masalah investasi bodong adalah dengan mengganti sistem ekonomi kapitalisme dengan sistem ekonomi Islam. "Solusinya tentu cabut dulu sistem kapitalisme, maka diganti dengan sistem Islam," ujar Arif.

Arif mengatakan, ekonomi kapitalisme menyebabkan masalah investasi terus terjadi. "Saat ini perekonomian di Indonesia ini masih menggunakan sistem kapitalisme yang membuka kran seluas-luasnya bagi sektor non real, menjadi sarana investasi bodong yang bersifat maisir (judi) dan penuh spekulasi, sehingga memunculkan bubble ekonomi atau ekonomi gelembung yang seakan-akan besar tapi isinya kosong. Kalau ini terus di adopsi oleh pemerintah, kita tidak akan pernah lepas dari masalah-masalah seperti ini," tuturnya.

Sedangkan sistem ekonomi Islam, lanjutnya,  tidak memberi ruang bagi sektor non real. "Kalau menggunakan sistem ekonomi Islam, maka sektor non real seperti ini tidak ada ruang sama sekali untuk mengambil dana masyarakat sehingga dana masyarakat betul-betul hanya diberikan jalan pada sektor riil, untuk pengembangan ekonomi dan secara fundamental ekonomi akan jauh lebih kuat, apalagi investasi bodong semacam ini diharamkan, Islam juga akan secara tegas menghukum para pelakunya," pungkasnya. [] Evi
Rekomendasi Untuk Anda × +

Bagikan artikel ini

Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini.

Artikel Menarik Lainnya :