Tinta Media - Melihat Elon Musk mengakui, menghargai dan memuji peranan Islam, Ketua Forum Doktor Muslim Peduli Bangsa, Dr. Ahmad Sastra menilai seharusnya seorang muslim malu.
"Normalnya, muslim semestinya malu dan takut kepada Allah, jika seorang Elon Musk saja mengakui, menghargai dan bahkan memuji kemajuan peradaban Islam, kenapa malah ada dari segolongan muslim yang justru berusaha menghadang orang yang memperjuangannya, mempersekusi orang yang mendakwahkannya dengan berbagai apologi dan dalih yang dikarang-karang sendiri, seperti ancaman akan terjadi peperangan dan pecah belah bangsa," tuturnya kepada Tinta Media, Kamis (23/2/2023)
Padahal sebagai ajaran Islam, ungkapnya, atau meminjam bahasa Cak Nun, Khilafah sebagai konsep Allah tentu saja akan membawa kebaikan dan rahmat bagi alam semesta. Sebab, bukankah seluruh manusia, kehidupan dan alam semesta ini diciptakan oleh Allah, maka logikanya adalah hukum yang paling tepat adalah hukum yang dibuat oleh Allah.
Sebagaimana HP akan beroperasi dengan baik jika sesuai dengan panduannya. Namun jika HP dioperasikan dengan menggunakan panduan mesin cuci, maka akan terjadi kerusakan yang fatal.
"Bukankah dengan sangat mudah dilihat, bahwa kehancuran, dan kegelapan peradaban modern ini disebabkan karena penerapan ideologi buatan manusia yang namanya kapitalisme dan atau komunisme. Bukankah dengan demokrasi kapitalisme ini telah menimbulkan berbagai peperangan di dunia, kemiskinan dan kelaparan yang akut serta kerusakan lingkungan yang luar biasa. Hal ini sangat gampang untuk dilihat, bagi orang-orang yang masih memiliki akal sehat tentunya," singgungnya.
Jika secara ilmiah, herannya, orang seperti Elon Musk saja bisa memahami, termasuk ilmuwan barat lainnya, padahal mereka tidak terikat kewajiban menegakkannya, maka seharusnya umat Islam yang terikat akan kewajiban menegakkan lebih yakin, optimis dan semangat dalam memperjuangkan.
"Bukan malah sebaliknya, berusaha untuk menghalangi, menfitnah dan mengkriminalisasinya. Karena janji Allah, maka menghalangi tegaknya khilafah itu seperti menghalangi terbitnya matahari atau datangnya muslim semi, apakah bisa, tentu saja mustahil," tegas Dr. Ahmad
Tapi begitulah manusia, sebutnya, sejak zaman nabi telah muncul kelompok-kelompok munafik seperti Abdullah bin Ubai yang justru tidak menerima perintah rasulullah untuk ikut Perang Uhud hanya karena penyakit yang ada dalam hatinya. Tentu saja ini akan terus berlangsung, akan ada orang-orang yang membenci dan mendengki agama ini sampai kapanpun.
Karena itu, ia menganjurkan semestinya keyakinan dan optimisme akan tegaknya khilafah menjadi spirit seluruh umat Islam di dunia. Bukan karena ucapan siapa pun, tapi karena keimanan dan keislaman yang menuntut kepercayaan dan kepatuhan kepada seluruh perintah Allah dan rasulNya.
"Jangan sampai, Allah menggantikan dengan generasi yang lebih baik di masa depan, sementara umat Islam hari ini justru menjadi penghalang tegaknya hukum Allah di muka bumi ini. Bumi ini milik Allah, jadi wajiblah hukum Allah yang berlaku, bukan hukum manusia," pungkasnya.[] Wafi