Tinta Media - Publik terhenyak atas apa yang dilakukan seorang ibu muda pemilik rental PS di Jambi. Dia diduga melakukan pelecehan seksual pada 9 anak laki-laki dan 2 anak perempuan yang bermain PS di rental miliknya. Kasus ini telah dilaporkan, tapi saat dimintai keterangan, terlapor malah melaporkan balik dengan tuduhan pemerkosaan. Kompas.com 04/02/2023
Kasus ini kembali membuktikan betapa bobroknya sistem kehidupan sekulerisme kapitalisme yang hanya mengedepankan kepuasan fisik, tanpa memedulikan aturan halal dan haram. Fitrah keibuan menjadi rusak, kian luntur karena sistem yang kufur.
Bagaimana tidak, naluri seorang Ibu yang seharusnya mengayomi dan melindungi, malah tega berbuat keji. Perempuan yang selama ini banyak dianggap sebagai korban, ternyata malah bisa menjadi pelaku, bahkan dalam perbuatan yang sangat memalukan.
Dalam Islam, tugas utama seorang Ibu adalah Ummu Warabbatul Bait, sebagai ibu dan pengatur urusan rumah tangga suaminya. Ibu juga sebagai pendidik pertama dan utama bagi anak-anaknya. Ucapannya akan selalu didengar dan tingkah lakunya diikuti. Seorang Ibu akan mendidik dan menanamkan karakter mulia kepada anak-anaknya. Menanamkan dasar-dasar agama dan pokok-pokok akidah islamiyah untuk buah hatinya. Selain itu dia harus mempunyai kesadaran politik yang baik dan ikut serta dalam amal ma’ruf nahi munkar di lingkungannya, agar bisa membentengi diri dan keluarganya dari pengaruh buruk yang bersumber dari berbagai arah.
Baik buruknya generasi akan sangat dipengaruhi oleh kualitas para Ibu. Karena beratnya tugas tersebut, Islam mempunyai seperangkat peraturan agar bisa mencetak para Ibu yang berkualitas dengan tetap menjaga fitrahnya. Mulai dari sistem pendidikan, sistem pergaulan, sistem ekonomi dan sistem sanksi yang kesemuanya saling berkaitan, bersumber dari hukum-hukum Allah Sang Pencipta alam.
Sistem Islam ini telah terbukti bisa mencetak para ibu yang shalihah, tangguh dan cerdas yang layak dijadikan teladan. Sejarah kita mencatat contoh para Ibu istimewa yang melahirkan tokoh-tokoh besar Islam. Seperti Ibunda Harun Ar Rasyid, Ibunda Imam Syafi’i, Ibunda Sufyan ats Tsaury dan masih banyak lagi.
Kita tentu berharap, generasi mendatang lebih baik dari sekarang, karenanya mengembalikan semua tatanan kehidupan berdasarkan ajaran Islam menjadi sebuah keniscayaan, agar fitrah Ibu sebagai pencetak generasi selalu terjaga. Islam bukan hanya agama ritual, tapi sebuah jalan hidup yang memiliki aturan sempurna dan menyeluruh. Menerapkan Islam dalam semua lini kehidupan akan membawa kebahagiaan di dunia dan akhirat.
Oleh: Sakinah Qalby
Sahabat Tinta Media