Tinta Media - Cendekiawan Muslim Ustaz Ismail Yusanto (UIY) mengemukakan bahaya penguasaan Oligarki jika terus dibiarkan akan mengakibatkan negeri ini terpuruk ke dalam jurang korporatokrasi.
“Bila terus dibiarkan, negeri ini akan makin terpuruk ke jurang korporatokrasi,” ujarnya dalam rubrik wawancara Tabloid Media Umat edisi 327, 6-19 Januari 2023.
Karena menurutnya, tidak ada lagi demokrasi di Indonesia. Tak ada kedaulatan di tangan rakyat, melainkan pemilik modal yang berdaulat.
“Jelaslah, dalam korporatokrasi rakyat hanya dijadikan alat legitimasi untuk nafsu serakah (greedy) mereka, para oligarki. Keadilan ekonomi, politik dan hukum serta keadilan sosial makin jauh dari nyata,” tuturnya.
UIY menilai, korporatokrasi sebagai suatu sistem pemerintahan yang dikendalikan atau dikuasai atau dijalankan oleh sejumlah korporat, para pengusaha kaya raya atau konglomerat menggunakan dana lebih untuk mengendalikan kebijakan-kebijakan politik, ekonomi, sosial-budaya dalam suatu negara.
“Korporatokrasi sudah menjadi fenomena dunia. Terjadi di hampir seluruh negara kapitalis,” ujarnya.
Secara praktis, katanya, para pemilik modal membiayai para politikus, pejabat-pejabat bidang keamanan dan kepala-kepala lembaga instasi negara, bahkan sampai terjun langsung ke dunia politik.
“Bahkan tidak jarang mereka juga terjun langsung di dunia politik, mengendalikan bahkan mendirikan partai politik. Kini hal seperti ini terjadi juga di Indonesia,” ungkapnya.
Oleh karena itu, ia menjelaskan, solusi untuk menghilangkan cengkraman para oligarki, pertama, harus segera dihentikan penguasaan SDA oleh korporasi, karena di situlah sumber kekuatan mereka walaupun hal tersebut tidak akan dibiarkan begitu saja.
“Oleh karena itu, diperlukan figur pemimpin yang kuat, yang tidak mudah tunduk kepada oligarki,” jelasnya.
Kedua, lanjutnya, semua aturan di negeri ini harus diatur dengan aturan yang baik, yang datang dari Dzat yang Maha Baik yaitu Allah SWT.
“Penerapan syari’ah secara kaffah akan memastikan negara diatur secara benar, termasuk dalam pengelolaan SDA,” ujarnya.
“Oleh karena itu, bila kita ingin mengentaskan negeri ini dari cengkraman oligarki, maka harus dikeringkan kolam bagi tumbuh besarnya oligarki yakni sistem kapitalisme. Dan satu-satunya penantang tangguh kapitalisme tak lain adalah Islam,” pungkasnya. [] Hafidzin