Tinta Media - Peristiwa pembakaran Al-quran yang dilakukan oleh Rasmus Paludan dinilai Cendekiawan Muslim Ustadz Ismail Yusanto sebagai kebencian yang tidak berdasar sama sekali.
"Pertama, yang tidak bisa ditutup-tutupi dan itu tampak sangat nyata adalah kebencian yang tak berdasar sama sekali terhadap Islam, khususnya terhadap Al-Qur'an," bebernya dalam Khutbah Reminder: Al-Qur'an sebagai Sahabat Sejati yang ditayangkan di kanal YouTube UIY official Jumat, (10/2/2023).
"Apa salah Al-Qur'an? Sehingga dengan ringannya dia merobek-robek lalu membakar Al-Qur'an itu" sesalnya.
Kalau dikatakan bahwa kitab inilah yang telah menimbulkan kerusakan, lanjut UIY, maka kerusakan seperti apa yang telah ditimbulkan oleh Al-Qur'an. "Tunjukan," tegasnya.
Menurut UIY, saat ini dunia mengalami ketimpangan ekonomi yang luar biasa. Orang kaya makin kaya. Orang miskin makin miskin. Bahkan UIY melihat negara kapitalis Amerika sekalipun, rakyatnya melakukan protes. "Mereka melakukan demo besar dan beropini bahwa kapitalisme telah gagal. Kapitalisme hanya untuk satu orang, 99 % warganya tidak diurus oleh kapitalis. Jadi yang menimbulkan kerusakan itu ya kapitalisme," bebernya.
"Jadi yang menimbulkan kerusakan itu kapitalisme, kenapa marah pada Al-Qur'an?" tegasnya.[] Teti Rostika