"Tidak kurang dari 350 peserta dari berbagai wilayah di kota Batam mengikuti kegiatan peringatan Isra' Mi'raj 1444H," tutur panitia Isra' Mi'raj Talk Show: Indonesia Berkah dengan Islam Kaffah, Sabtu (18/02/2023.
Para peserta, kata panitia, berasal dari berbagai kalangan, mulai dari golongan pemuda maupun masyarakat umum.
Kegiatan Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) diselenggarakan kurang lebih selama tiga jam. Antusiasme peserta terlihat dari semangatnya mengucapkan kalimat takbir secara serempak dan membahana.
Ulama Aswaja KH. Rahmat S. Labib sebagai pembicara pertama, mengangkat materi 'Pengokohan Akidah dan Kenabian Muhammad dan Ibrahnya untuk Umat Masa Kini'. "Sikap seorang mukmin yang sebenarnya adalah ketika Allah SWT menurunkan Islam sebagai Din Kamil Din yang sempurna, yang mengatur semua aspek kehidupan," ujarnya.
"Bukan hanya perkara akidah, perkara ibadah dan akhlak saja, akan tetapi juga mengajarkan Muamalah dan bahkan hukuman. Dalam muamalah ada perkara yang mengatur soal al Imamah ad Daulah Al khilafa al-imaroh yakni persoalan kepemimpinan," jelas Ustadz Labib.
Adapun topik pembahasan ini, lanjutnya, tidak semua dibahas dalam kitab fiqih. Terutama kitab fikih dasar yang biasanya hanya mengajarkan perkara ibadah tetapi fiqih lanjutan yang lengkap. "Tentu saja hal ini bukan hanya membahas tentang perkara Al imama. Karena perkara ini perkara yang sudah jelas, yang tidak mungkin seorang muslim mengingkarinya," tuturnya.
Cendekiawan Muslim Ustadz H. Ir. Muhammad Ismail yusanto, M.M. (UIY) lebih banyak membedah tentang spirit Isra Mi'raj untuk perjuangan melanjutkan kehidupan Islam.
"Mengemban dakwah islam merupakan beban berat yang harus dipikul pundak manusia yang paling mulia yaitu Rasulullah Muhammad SAW. Pada masa-masa kesedihan di tengah dakwah yang terus disebarkan, Rasulullah kehilangan Support sistem terkuat yakni sang istri setia, Dialah Sayyidatina Khadijah RA dan Paman beliau Abu Thalib. Kesedihan mendalam menyelimuti Rasulullah. Begitu beratnya dakwah yang ditanggung, hingga Allah menghibur beliau dengan peristiwa Isra Mi'raj pada tahun 621 masehi 2 tahun setelah wafatnya istri dan Paman beliau," tutur UIY.
Peristiwa besar yang menghantarkan Rasul pada kewajiban dasar seorang muslim yakni shalat lima waktu, turur UIY, Rasulullah pun mengimami shalat para nabi dan rasul sebagai isyarat beliau disiapkan sebagai pemimpin dunia bukan sekedar Rasul seperti pendahulunya. "Dalam peristiwa ini pula Rasulullah Muhammad SAW mendapatkan kiblat pertama kaum muslim kemudian naik ke sidratul muntaha tempat suci yang menjadi saksi pergantian kepemimpinan dari masa ke masa hingga kembali ke tangan umat Islam," ungkapnya.
Selain dua pembicara sebelumnya, acara Isra' Mi'raj 1444H ini juga menghadirkan dua pembicara dari lintas profesi. Mereka adalah Prof. Dr. Fahmi Amhar, seorang Ilmuwan dari Himpunan Intelektual Muslim Indonesia (HILMI), kemudian Ust. Zubair Abu Ghozy, S.Sos., M.Pd., Mubaligh dari Batam.[] Nur Salamah