Tinta Media - Kekhilafahan Islam yang telah runtuh selama 102 tahun lalu, menurut Pengamat Politik Internasional Budi Mulyana mengakibatkan umat Islam dalam kegelapan.
"Dan ini sudah terjadi setidaknya sejak institusi khilafah runtuh 102 tahun silam. Kegelapan menyertai umat Islam. Umat Islam mengalami kondisi yang tidak pernah terbayangkan oleh generasi-generasi sebelumnya," tuturnya kepada Tinta Media, Sabtu (18/2/2023).
Menurutnya, khilafah adalah institusi yang merepresentasikan tiga hal sekaligus yang ada dalam Islam. "Ukhuwah, Syariah dan Dakwah," ungkapnya.
Pertama, tanpa khilafah maka ukhuwah tidak terjalin dengan sempurna. Persatuan diantara umat Islam menjadi semu. Umat Islam tidak diikat dengan ikatan Islam. Umat Islam tercerai berai dengan prinsip nation state. Pembelaan terhadap umat Islam di negeri yang berbeda, seolah tidak mendapatkan justifikasi. "Akhirnya antar umat bisa berselisih bahkan diadu domba demi kepentingan musuh-musuh Islam," ujarnya.
Kedua, tanpa khilafah penerapan syariat Islam juga tidak sempurna. Banyak syariat Islam yang tidak bisa ditunaikan. Karena memang penerapannya membutuhkan Institusi negara yang memiliki komitmen kuat untuk menjalankan aturan Allah Subhanahu wa Ta'ala. Syariat seolah hanya bicara nilai spiritual yang individual. "Padahal Islam mengatur tidak hanya urusan private, namun juga urusan politik," jelasnya.
Ketiga, tanpa khilafah dakwah menjadi mandeg. Syiar Islam terhambat. Kebodohan manusia yang dikungkung oleh sistem sesat dan menyesatkan, tidak dapat dibuka oleh dakwah yang dilakukan negara khilafah. "Ide toleransi seolah memberi ruang pembiaran manusia dalam kebodohan untuk mengenal Tuhannya yang hakiki dan menemui kebenaran sejati," bebernya.
Ia mengungkapkan bahwa harus dilakukan upaya-upaya untuk membangkitkan kembali khilafah ala minhajin nubuwwah dengan membangun kesadaran umat Islam akan pentingnya eksistensi khilafah. Khilafah adalah puncak dari bangunan peradaban Islam yang keberadaannya menjadi bukti keagungan penerapan syariat Islam dan menjadi bukti eksistensi peradaban Islam.
"Dengan adanya kesadaran ini, maka umat akan memiliki landasan dan motivasi yang kuat untuk membangkitkan kembali khilafah 'ala minhajin nubuwwah," tukasnya.
"Tentu upaya membangkitkan ini harus sesuai dengan thariqah yang dicontohkan Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam," terangnya.
"Karena khilafah yang kelak tegak, sesuai dengan bisarah Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam adalah khilafah 'ala minhajin nubuwwah. Khilafah yang sesuai metode kenabian. Sebagaimana dulu yang dijalani oleh sahabat Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam," pungkasnya.[] Ajira