Tinta Media - Pengasuh Kajian Mutiara Ummat Ustazah L. Nur Salamah menjelaskan seorang penuntut ilmu harus mencari rida dari gurunya.
"Kesimpulannya, seorang penuntut ilmu (murid) harus mencari rida dari gurunya, dan hindari marahnya guru. Dalam hal ini jangan sampai membuat seorang guru marah, kecewa, dan tersinggung. Jika hal ini terjadi, kelak ilmu yang telah diperoleh tidak akan membawa kebermanfaatan apa-apa. Jika guru sudah marah, kecewa dan tersinggung maka hilanglah keberkahan ilmu," jelasnya
dalam Kajian Kitab Adab Ta'limu Al Muta'alim Thoriqotu Ta'lum Selasa (27/12/2022).
Menurutnya, seorang penuntut ilmu hendaknya senantiasa taat kepada guru. "Seorang penuntut ilmu hendaknya taat kepada guru dengan melaksanakan perintahnya selama bukan perintah yang mengajak kemaksiatan kepada Allah, karena tidak ada ketaatan kepada makhluk dalam rangka bermaksiat kepada Al-Khaliq," tegasnya.
Bunda, sapaan akrabnya juga menegaskan bahwa ketaatan murid kepada guru jangan kebablasan. Ia mengilustrasikan seperti mayat hidup yang telah dimandikan, lalu menuruti semua perintah dari yang memandikan. Lihatlah, bagaimana perintah tersebut terlebih dahulu. Jika mengajak ketaatan kepada Allah maka kerjakan, jika bermaksiat kepada Allah wajib ditinggalkan.
Sebagaimana sabda Rasulullah Saw., "Sesungguhnya seburuk-buruk manusia adalah yang membuang agamanya demi mengincar dunia orang lain, dan dengan bermaksiat kepada Al-Khaliq."
Sabda Nabi di atas, katanya, menggambarkan realita kehidupan hari ini. Tidak sedikit orang menggadaikan akidahnya demi jabatan, harta, kehormatan agar tetap berada di zona nyaman. Seperti rela menggunakan atribut atau perlengkapan yang bukan berasal dari Islam, mengucapkan perayaan kepada orang-orang kafir. Ini semua dilakukan semata-mata atas nama toleransi.
"Tentu ini sudah keliru, ini toleransi yang salah kaprah" pungkasnya dengan sangat gamblang. [] Reni Adelina/Nai