Tinta Media - Pakar Parenting Ideologis Ustadz Iwan Januar mengungkap seorang polisi yang "menjual" istrinya kepada orang lain kemungkinan disebabkan oleh dua hal.
"Ada dua kemungkinan, pertama, pelaku atau suami ingin mengkomersilkan istrinya karena uang. Kedua, ini bagian dari penyimpangan perilaku seksual yang menggejala di masyarakat Indonesia," ujarnya kepada Tinta Media, Kamis (12/1/2023)
Ia juga menceritakan bahwa sekarang di masyarakat banyak pasangan atau individu yang tidak puas dengan pemenuhan seksual secara normal. "Di antaranya ada individu yang senang dan kecanduan melihat istrinya digauli lelaki lain," herannya.
Ia juga menyebutkan, ada juga yang karena keduanya (suami dan istri) ingin mengkomersilkan istrinya, sekaligus mendapatkan kesenangan seperti itu.
Budaya Hedonisme
Menggejalanya perilaku menyimpang ini, menurutnya, dampak dari budaya hedonisme yang datang dari pengaruh liberalisme. Muncullah pornografi dengan beragam perilakunya yang selanjutnya memengaruhi perilaku seksual masyarakat.
Ia pun menduga moral aparat akhir-akhir semakin bejat, sebagaimana kasus di atas disebabkan Indonesia telah tenggelam dalam budaya liberalisme.
"Ada prinsip 'my body my authority', badan saya gimana saya. Selain marak perzinaan, marak juga konten pornografi di media sosial, jadi bahan obrolan, dsb," tuturnya.
Lalu, ditambah lagi muncul budaya permisif dan pembiaran. Warga, tetangga, dan teman kerja hanya cuek ketika tahu mengetahui temannya punya perilaku seksual menyimpang.
Ia pun mengatakan, "di sisi lain, agama makin dibatasi ruang geraknya. Pengajaran agama hanya untuk urusan ibadah dan akhlaq, tapi tidak untuk nilai sosial."
Ia pun menyayangkan negara sendiri pun menempatkan urusan moral, khususnya seksualitas sebagai urusan privat, bukan urusan publik dan negara.
"Terbukti, KUHP yang baru menempatkan perzinaan dan kumpul kebo sebagai delik aduan. Jadi, warga tidak bisa lagi mencegah perzinaan, karena sudah dibatasi undang-undang," paparnya.
Solusi
Adapun menurut Iwan, solusi atas permasalahan ini adalah harus adanya perombakan sosial. Ia juga menyarankan rakyat Indonesia jangan jumawa terus dengan mengatakan Indonesia negara yang bermoral tinggi dan menjunjung budaya Nusantara.
Faktanya, ia menjelaskan bahwa kerusakan moral sudah merebak kemana-mana. Nilai-nilai yang dianut negeri ini adalah liberalisme.
Yang terakhir, ia mengingatkan kita bahwa satu-satunya nilai dan peradaban yang melindungi nilai sosial cuma Islam. Karenanya, Iwan memeringatkan umat muslim harus terus mendakwahkan Islam sebagai aturan kehidupan yang komplit. Jangan setengah-setengah. "Negeri ini hanya bisa selamat dengan menerapkan ajaran Islam secara kaffah," pungkasnya.[] Wafi