Jebakan Paylater Menjerat Generasi - Tinta Media

Sabtu, 07 Januari 2023

Jebakan Paylater Menjerat Generasi


Tinta Media - Sistem pembayaran by paylater tengah menjamur. Segala bentuk kemudahan ditawarkan dengan sebentuk praktisnya digitalisasi. Berdasarkan survey Kata Data Insight Center (KIC), generasi millenial dan gen Z, lebih tertarik pada sistem pembayaran paylater daripada kartu kredit karena lebih mudah diakses (CNNIndonesia.com, 24/10/2022). Namun, dibalik kemudahan yang ditawarkan, ternyata ada jebakan dibaliknya.

Alih-alih ingin mendapatkan solusi, namun ternyata terjerat hutang pinjaman ribawi. Dan kasus jeratan paylater ini semakin meningkat jumlahnya. Survey Katadata Insight Center dan Kredivo kepada 3.560 responden pada Maret 2021 lalu memperlihatkan bahwa pengguna paylater meningkat sebanyak 55% selama masa pandemi (bbcnews.Indonesia.com, 29/12/2022).

Beragam fakta pun menyajikan betapa banyak korban depresi karena lilitan hutang paylater yang terus menggunung. Mengerikan. Relawan Antihoaks Indonesia (Redaxi) Irmawati Puan Mawar menyatakan bahwa skema pinjaman by paylater lebih banyak diminati, terutama kalangan muda. Karena skema pinjaman yang praktis dengan jaminan yang lebih rendah (republika.co.id,15/11/2022). Namun, jika tak cerdas dan waspada, pinjaman ini dapat menjerat penggunanya. Diantaranya, sifat konsumtif yang kian menjadi dan tumpukan utang yang terus meningkat. Demikian paparnya. Segala kehidupannya terdestruksi sistem rusak yang gagal mengatur kehidupan masyarakat.

Segala keadaan generasi yang konsumtif, hedonis dan liberal ini dimanfaatkan oleh para kapitalis untuk mengeruk keuntungan. Hingga akhirnya generasi buta. Terus diperbudak hawa nafsu, hingga tak bisa membedakan antara kebutuhan dan keinginan.

Peneliti Institute for Development of Economic Studies (Indef), Nailul Huda mengatakan bahwa generasi saat ini adalah generasi yang lemah dalam pemahaman. Resiko gagal bayar paylater adalah resiko terburuk yang kerap tak diperhatikan para penggunanya. Hingga berujung pada lilitan utang. Banyak pengalaman dibagikan oleh para pengguna paylater di beberapa platform, seperti tweeter, instagram ataupun facebook, yang menceritakan sulitnya terlilit pinjaman ribawi. Dan hal ini seharusnya menjadi pembelajaran bagi generasi.

Rusaknya tatanan kehidupan saat ini tak ubahnya bagai badai efek domino. Satu kegagalan selalu diikuti kegagalan lainnya.

Inilah akibat penerapan sistem kapitalisme. Sistem yang hanya mengutamakan keuntungan materi semata. Tanpa mempedulikan kerugian yang ditimbulkan. Generasi yang kian hedonis, konsumtif dan materialistis kian terjebak dalam kungkungan sistem pinjaman ribawi. Dan terus ditambah kerusakannya dengan adanya penerapan sistem yang sekuler. Tak menganggap adanya pengaturan agama dalam kehidupan. Akhirnya hidup pun kian tak terarah.

Sistem Islam mengharamkan dan melarang tegas segala jenis transaksi ribawi

Dalam Al Qur'an, Allah SWT. tegas melarang aktivitas riba. Sebagaimana firmanNya dalam QS. Al Baqarah ayat 275, yang maknanya bahwa orang-orang yang memakan hasil riba tak ubahnya bagai orang yang tak dapat berdiri, melainkan berdirinya orang gila. Allah SWT. Pun tegas mengharamkan riba dan menyuburkan jual beli sebagai solusi untuk mendapatkan penghidupan yang jauh lebih baik dan penuh berkah.

Anas bin Malik ra. berkata bahwa Nabi SAW. bersabda,

 "Sesungguhnya satu dirham yang didapatkan seorang Iaki-laki dari hasil riba Iebih besar dosanya di sisi Allah daripada berzina 36 kali.(HR. Ibnu Abi Dunya).

Segala bentuk ketegasan ini wajib ditaati dengan segala bentuk ketaatan sebagai seorang muslim. Setiap syariat yang telah Allah SWT. tetapkan pastilah mengandung maslahat bagi seluruh umat.

Negara dengan sistem sekuler kapitalistik tak dapat tegas memberikan sanksi. Karena dasar sistemnya yang menjegal. Sistem sekuler menjadikan demokrasi sebagai "nafas hidupnya", yang menjadikan setiap hak asasi manusia harus selalu dijunjung tinggi, melibas segala aturan yang semestinya wajib ditaati. Namun, karena asas kebebasan yang kebablasan, umat pun akhirnya bias. Tak mengetahui standar benar salah yang jelas. Inilah rusaknya sistem hari ini.

Sistem Islam sangat menjaga kemuliaan, kehormatan serta keamanan per individunya. Sehingga sistem Islam mutlak memberikan edukasi agar umat selalu waspada atas segala jenis penipuan yang memberikan iming-iming kesenangan semu. Segalanya dilakukan dengan asas iman dan takwa kepada Allah SWT.  Didukung juga oleh negara yang memberikan kebijakan dengan regulasi dan sanksi tegas menindak segala jenis transaksi ribawi. Segala kebijakan yang diterapkan  berdasarkan atas pondasi syariat Islam yang mensejahterakan dan menjaga seluruh kemuliaan umatnya.

Sistem Islam-lah satu-satunya sistem yang menjaga umat dari segala jenis ancaman. Termasuk ancaman paylater yang mengganggu dan merusak akal sehat masyarakat.

Wallahu a'lam bisshowwab.


Oleh: Yuke Octavianty

Forum Literasi Muslimah Bogor

Rekomendasi Untuk Anda × +

Bagikan artikel ini

Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini.

Artikel Menarik Lainnya :