Islam Menjaga Generasi Muda - Tinta Media

Jumat, 06 Januari 2023

Islam Menjaga Generasi Muda


Tinta Media - Pemuda merupakan salah satu fase penting dalam kehidupan seseorang. Pemuda dianggap sebagai kekuatan dan aset yang sangat berharga bagi masyarakat, penerus yang akan mewariskan tradisi dan budaya kepada generasi yang akan datang. Mereka diharapkan dapat memberikan sumbangsih yang positif, dan dianggap sebagai penerus generasi yang memiliki potensi besar untuk membawa perubahan positif dalam masyarakat dan negara. Pemuda dilihat sebagai pemimpin masa depan dan diharapkan memiliki energi, ambisi, dan terlibat aktif dalam masyarakat. Mereka sering terlibat dalam berbagai kegiatan sosial dan budaya dan dilihat sebagai pelopor perubahan sosial dan kemajuan.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), rentan umur pemuda adalah usia antara 10 hingga 24 tahun. Ini adalah masa transisi dari masa kanak-kanak ke dewasa dan merupakan masa yang penting dalam pertumbuhan dan perkembangan individu. Menurut Islam, rentan umur pemuda adalah usia antara 12 hingga 18 tahun. Ini adalah masa di mana anak-anak mulai mengalami perubahan fisik dan emosional yang signifikan dan mulai memasuki masa transisi ke dewasa. Pada masa ini, anak-anak mulai memiliki tanggung jawab yang lebih besar terhadap diri mereka sendiri dan masyarakat.

Kerusakan Pemuda saat ini

Setiap generasi memiliki masalah dan tantangan yang harus dihadapi, termasuk generasi muda saat ini. Namun, di era yang serba maju ini, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan generasi muda, salah satunya adalah kerusakan. Kerusakan generasi muda bisa terjadi karena berbagai alasan, mulai dari faktor eksternal seperti lingkungan, teman sebaya, dan media sosial, hingga faktor internal seperti kurangnya pendidikan dan pengaruh negatif dari orang-orang terdekat.

Salah satu kerusakan yang terjadi pada generasi muda saat ini adalah adanya ketergantungan terhadap teknologi yang berlebihan. Generasi muda saat ini sangat tergantung pada ponsel pintar, laptop, dan perangkat lainnya untuk melakukan hampir semua kegiatan mereka, sehingga mengurangi interaksi sosial mereka secara langsung. Ini dapat mempengaruhi keterampilan sosial mereka dan menyebabkan masalah dalam kehidupan sehari-hari.

Generasi muda yang terpengaruh oleh media sosial dan budaya populer yang memberikan tekanan tersendiri. Mereka sering merasa harus selalu mengikuti tren terkini dan memiliki kehidupan yang "sempurna" sesuai dengan apa yang mereka lihat di media sosial, yang dapat mempengaruhi kepercayaan diri mereka dan menyebabkan masalah mental.

Generasi muda yang terlalu sering menggunakan media sosial, tidak hanya akan terpengaruh oleh informasi yang tidak benar, tapi juga dapat menyebabkan mereka menjadi terlalu tergantung pada media sosial, sehingga lupa dengan kegiatan-kegiatan yang sebenarnya penting.

Kualitas pendidikan yang rendah, di sekolah hanya terjadi tranfrer ilmu dengan mengejar nilai patokan Dinas. Kurikulum pendidikan yang menjauhkan nilai agama, jauh dari ajaran agama Islam sehingga tanpa adanya pemahaman bagaimana kehidupan. Guru disibukkan dengan banyak adminitratif sekolah merubah dari peran mendidik generasi yang hebat. Guru kehilangan fungsinya yang seharusnya mengajar dan mendidik, disorientasi dalam dunia pendidikan. Guru yang seharusnya menjadi sosok yang disegani, dihormati dan mampu memberikan keteladanan bagi murid seakan-akan sudah tercerabut dari akar tradisi pendidikan.

Gagalnya sistem pendidikan nasional yang sangat sekular, artinya Pendidikan nasional sangat memarginalkan peran agama islam dalam seluruh muatan satuan materi Pendidikan. Berbagai produk kebijakan pendidikan lebih diorientasikan mengejar nilai-nilai kesuksesan materialisme. Output Pendidikan mulai tingkat dasar sampai pendidikan tinggi disetting demi mensupport industrialisasi di segala bidang kehidupan.

Sehingga orientasi siswa setelah kelulusan hanya bagaimana mendapatkan kerja yang mapan, materi menjadi poin utama yang akan diperoleh dengan cara apapun. Krisis moral juga mewabah di kalangan generasi muda, mereka kurang memiliki rasa hormat kepada orang yang lebih tua, baik itu orang tua sendiri, kalangan guru, dan juga orang tua lainnya, menganggap tidaklah perlu untuk menghormati dan menghargai orang lain, terutama orang yang lebih tua. Melawan orang tua, murid melawan guru, yang lebih parah santri berani melawan ustaznya.

Generasi muda saat ini memang terlihat sedang mengalami kerusakan yang cukup parah. Hal ini terlihat dari tingginya tingkat kejahatan, pergaulan bebas, dan kecanduan terhadap narkoba yang terjadi di kalangan anak muda. Selain itu, banyak juga anak muda yang terjerumus dalam tindakan kekerasan, baik fisik maupun verbal. Tidak dapat dipungkiri bahwa faktor-faktor seperti media sosial, film, dan video game yang tidak sesuai dengan norma dan moral yang seharusnya, serta kurangnya pengawasan dari orang tua, merupakan salah satu penyebab utama terjadinya kerusakan tersebut.

Pemuda Islam

Al-Qur'an menyatakan bahwa Allah SWT menginginkan agar kita melakukan kebajikan dan menjauhi kemungkaran (QS. Al-Baqarah: 190). Kemungkaran dapat menyebabkan kerusakan pada diri kita sendiri maupun orang lain, termasuk generasi muda. Al-Qur'an juga menyatakan bahwa kita harus mengajarkan Al-Qur'an dan menjadi contoh yang baik bagi orang lain, termasuk generasi muda (QS. Al-Baqarah: 151). Dengan menjadi contoh yang baik, kita dapat mencegah kerusakan pada diri kita sendiri maupun orang lain, termasuk generasi muda.

Hadis Nabi Muhammad SAW menyatakan bahwa "Setiap generasi akan merusak generasi setelahnya hingga hari kiamat kecuali generasi yang mendapat petunjuk dari Allah dan memberikan petunjuk kepada generasi setelahnya" (Hadis riwayat Abu Dawud). Ini menunjukkan hancurnya pemuda beberapa saja akan menimbulkan dampak kepada pemuda yang lainnya, bahwa kerusakan generasi muda dapat terjadi jika mereka tidak menerima dan mengikuti petunjuk dari Allah.

Dalam Islam, generasi muda dianggap sebagai aset yang sangat berharga bagi umat dan merupakan salah satu kekayaan terbesar yang dimiliki oleh sebuah negara atau masyarakat. Mereka dianggap sebagai penerus yang akan mewarisi dan mengembangkan apa yang telah dicapai oleh generasi sebelumnya. Subbanul Yaumi Rijaalul Ghaad ”, pemuda hari ini adalah pemimpin masa depan. Hal ini disebabkan karena generasi muda merupakan pelaksana dan penerus peradaban dan pembangunan di masa yang akan datang. Oleh karena itu, kerusakan generasi muda merupakan suatu hal yang sangat ditentang oleh ajaran Islam.

Imam Syafi’i Rahimahullahu dalam baitnya dalam Diwan Syafi’i beliau sebutkan bahwa “jika pemuda tidak disibukkan dengan takwa dan ilmu maka takbirkanlah empat kali sebagai tanda kematiannya.” Pemuda yang tidak ada ketaqwan terhadap Allah SWT dan disibukkkan dengan menuntut ilmu dianggap sudah mati. “Sesungguhnya eksistensi seorang pemuda adalah dengan ilmu dan takwa. Jika keduanya tidak ada maka hilanglah eksistensi kepemudaanya” begitu juga tidak akan dianggap keberadaan nya jika ada ketaqwaan dan ilmu tersebut.

Islam mendidik Para Pemuda

Rasulullah SAW sangat konsen dalam mendidik generasi muda menjadikan prioritas utama dalam mendidik Umat. Dalam fase awal dakwah Mekkah Nabi SAW meprioritaskan mendidik generasi muda dalam majelis halaqoh dalam kutlah dakwah, membina pola pikir dan jiwanya dengan aqidah Islam  sehingga menunculkan kepribadian Islam dan mental pejuang bukan pecundang. Akhlak dijadikan tolak ukur keberhasilannya, sehingga terpancarkan pemuda yang selalu terikat dengan syari’at dalam segala kehidupan nya, akhlak atau adab dipentingkan sebelum meraih ilmu. Para Ulama  ulama salafusholih menjadikan perhatian penuh mendidik adab baru kemudian tsaqofah Islamiyah menumbuhkan genrasi muda yang gemilang pada usia dini.

Rasulullah SAW mendidik langsung Ali bin Abi Thalib, Zaid bin Haritsah, Anas bin Malik dan putra-putra sahabat yang lainnya dalam pengasuhan di rumahnya dan membersamai sejak dini. Mendapatkan belaian ilmu dan adab, mengajarkan iman dan Al-Qur'an hingga melahirkan sosok sahabat yang hebat dan militan. Menggunakan metode mendahulukan adab sebelum ilmu lalu berproses mendidik iman dan Al-Qur'an. Pendidikan  Nabi SAW sederhana, selalu mengaitkan semua ilmu dengan Al-Qur’an, sehingga belajar ilmu dan iman mereka bertambah dengan Al-Qur'an tercermin dalam akhlak dan adab.

Keluarga sebagai sekolah pertama harus memberikan pendidikan dengan tarbiyah islam, menanamkan akhlak yang baik, keluarga harus menanamkan akhlak yang baik pada anak-anaknya, seperti jujur, tawakal, sabar, dan bersikap adil, menyuruh kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran, menyediakan pendidikan agama, menanamkan rasa cinta pada Allah SWT, menyediakan contoh yang baik dan menanamkan rasa tanggung jawab.

Negara hadir dengan serius bertanggung jawab dalam semua proses pendidikan dengan menyediakan kurukulum pendidikan Islam, memberikan fasilitas terbaik, pembiayaan gratis, memberikan pengahrgaan tertinggi terhadap ilmu dan ahlul ilmi, menyediakan pelayanan sosial yang baik, negara harus menyediakan pelayanan sosial yang baik bagi generasi muda, seperti bantuan keuangan bagi yang membutuhkan, layanan konseling, menyediakan lingkungan yang aman, negara harus menyediakan lingkungan yang aman bagi generasi muda, agar mereka dapat tumbuh dan berkembang dengan sejahtera. Karena negara sangat memahami bahwa peradaban islam ditopang dengan tsaqofah islam dan ilmu.

Dengan demikian, sebagai negara, keluarga dan masyarakat muslim, kita harus memperhatikan masalah kerusakan generasi muda saat ini dan bersikap proaktif dalam memecahkannya. Generasi muda merupakan harapan dan masa depan bangsa. Oleh karena itu, kita semua harus bersikap bertanggung jawab dan memperhatikan kebaikan mereka. Kerusakan generasi muda bukan hanya masalah individu, melainkan merupakan masalah masyarakat seluruhnya. Kita semua harus bersikap peduli dan memberikan solusi yang tepat untuk masalah ini. Marilah kita memperhatikan ajaran-ajaran Islam yang sesuai dengan akhlak mulia, sehingga kita dapat menjadi teladan bagi generasi muda dan memberikan pengaruh positif bagi perkembangan mereka. 

Oleh: Lukman Indra Bayu

Sahabat Tinta Media

Rekomendasi Untuk Anda × +

Bagikan artikel ini

Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini.

Artikel Menarik Lainnya :