Tinta Media - Menghadapi kondisi dunia yang makin amburadul. Krisis internasional yang terjadi pada semua bidang kehidupan. Baik ekonomi, politik, identitas dan kemanusiaan.
Juga menghadapi kondisi Indonesia yang makin rusak parah dalam segala aspek kehidupan. Khususnya manusia Indonesia yang makin rusak aqidah dan moralitas nya. Bukan hanya krisis energi sehingga BBM dan TDL harganya naik terus. Maka perlu solusi mendasar dan tuntas.
Dan solusi itu adalah tobat nasional dan internasional.
Yakni tobat dari sistem kufur kapitalis kepada sistem Islam yakni khilafah.
Dalam surah Nuh Ayat 10-12,
(10) فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا
(11) يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا
(12) وَيُمْدِدْكُمْ بِأَمْوَالٍ وَبَنِينَ وَيَجْعَلْ لَكُمْ جَنَّاتٍ وَيَجْعَلْ لَكُمْ أَنْهَارًا
Artinya: "maka aku berkata (kepada mereka), “Mohonlah ampunan kepada Tuhanmu, Sungguh, Dia Maha Pengampun, niscaya Dia akan menurunkan hujan yang lebat dari langit kepadamu, dan Dia memperbanyak harta dan anak-anakmu, dan mengadakan kebun-kebun untukmu dan mengadakan sungai-sungai untukmu.”
Dalam Tafsir as-Sa'di, menjelaskan:
“Maka aku katakan kepada mereka, ‘Mohonlah ampun kepada Rabbmu’.” Yakni, tinggalkan dosa kalian dan mintalah ampunan pada Allah atas dosa-dosa kalian itu, “sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun,” yang banyak ampunanNya bagi orang yang bertaubat dan meminta ampun.
Nabi Nuh mendorong kaumnya untuk meminta ampunan atas segala dosa serta melakukan apa-apa yang mendatangkan pahala dan terhindar dari siksa. Nabi Nuh juga mendorong mereka pada kebaikan dunia yang disegerakan seraya berkata “Niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat,” yakni, hujan lebat yang menghidupkan negeri dan manusia, “dan membanyakkan harta dan anak-anakmu,” yakni memperbanyak harta yang dengan harta itu kalian bisa mendapatkan apa saja yang kalian inginkan dan juga anak-anak kalian, “dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai,” inilah di antara puncak kenikmatan dan tuntutan dunia."
Bahwa keselamatan dan kemakmuran itu berkat bertobat mohon ampun kepada Allah. Kemudian bersungguh sungguh mentaati Allah secara kaffah. Maka tanpa itu semua kondisi kekacauan muka bumi ini tak kan pernah berakhir. Bahkan makin lama akan makin rusak dan hancur. Hidup manusia akan makin sempit.
Surat Thaha Ayat 124
وَمَنْ أَعْرَضَ عَن ذِكْرِى فَإِنَّ لَهُۥ مَعِيشَةً ضَنكًا وَنَحْشُرُهُۥ يَوْمَ ٱلْقِيَٰمَةِ أَعْمَىٰ
Artinya: Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta".
Dalam Tafsir Al-Wajiz, Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah menjelaskan:
" Dan barangsiapa menolak setiap apa yang diingatkan Allah melalui Al-Qur’an dan kitab lainnya, maka baginya di dunia itu kehidupan yang sulit dan sempit serta penuh kegelisahan. Adapun orang yang beriman, maka dia adalah orang yang dirinya nyaman. dan Kami jadikan orang yang menolak itu buta pada hari kiamat karena kebingungan dan tersesat"
Oleh karena itu wajib bagi kita baik di Indonesia maupun dunia internasional segera tobat. Yakni kembali kepada Allah dengan beriman dan taat. Dan bentuk konkrit tobat itu adalah segera mengganti sistem kufur kapitalis ini dengan sistem Islam yang menerapkan. Syariat Islam secara kaffah yakni Khilafah. Tidakkah kita berpikir? Maka pikirkanlah seruan ini.[]
Oleh: Ustaz Abu Zaid
Tabayyun Center