Tinta Media - Seorang youtuber terkenal di negeri ini mendapat banyak kritikan dari netizen setelah mengunggah video liburan bersama keluarganya. Pasalnya, dia mengajak suami dan bayinya Moana yang berusia 5 bulan untuk naik jetski ke tengah laut.
Dalam video yang diunggah oleh youtuber tersebut di akun Instagram pribadinya, Moana hanya digendong oleh suaminya yang mengendarai jetski. Youtober dan suaminya sama-sama terlihat menggunakan pelampung, sedangkan tidak untuk bayi yang usianya belum genap satu tahun tersebut. (Liputan6.com Jakarta)
Aksi sang youtuber di atas membuat geram netizen yang merasa kasihan dengan Moana. Berbagai komentar mereka layangkan mulai dari menasehati, hingga bernada menghujat. Menurut netizen, tak seharusnya sang youtuber memperlakukan anak bayinya demikian karena khawatir membahayakan fisiknya.
Di zaman sekarang, popularitas memang telah menjadi salah satu tujuan yang ingin diraih oleh sebagian besar manusia. Mirisnya, popularitas membuat seseorang abai akan hal-hal yang harus dijaga, bahkan keselamatan anaknya yang masih bayi. Dorongan eksistensi diri bisa membahayakan keselamatan, sementara arus kehidupan justru dikuasai oleh hal ini.
Inilah salah satu gambaran kehidupan masyarakat dalam sistem kapitalis sekuleris. Dalam sistem kapitalis, popularitas menjadi sumber pundi-pundi cuan yang menggiurkan. Tak heran, orang-orang yang sudah terpengaruh gaya hidup materialis dan hedonis berlomba-lomba memilih atau beralih profesi menjadi konten kreator youtober.
Penerapan sistem kapitalisme sekuleris dalam seluruh aspek kehidupan, termasuk pendidikan, membuat para ibu tidak memahami perannya sebagai pengasuh, pelindung, dan pendidik bagi anaknya.
Berbeda dengan Islam. Islam memberikan tuntunan bagaimana seorang perempuan dan ibu menjalankan kehidupan, termasuk dalam menjaga keselamatan anak. Dalam Islam, anak adalah anugrah dan amanah dari Allah yang menjadi tanggung jawab orang tuanya. Bukan hanya di dunia semata, tetapi juga di akhirat.
Islam memerintahkan pada orang tua untuk memperhatikan tumbuh kembang anak dan menjaganya dengan penuh kasih sayang dan kesabaran, termasuk menghindarkan anak dari hal-hal yang akan membahayakan keselamatannya, baik fisik maupun psikisnya.
Islam juga mewajibkan negara untuk menjadi pelindung setiap rakyat, termasuk anak-anak. Melalui sistem pendidikan yang berbasis akidah Islam, negara akan mengedukasi masyarakat agar mengetahui dan memahami peran dan tanggung jawabnya sebagai hamba Allah.
Jadi, masyarakat harus mengetahui bahwa tujuan tertinggi dalam hidupnya adalah mendapat rida Allah, bukan materi dan popularitas semata. Masyarakat juga harus mengetahui peran orang tua yang diamanahi seorang anak, mulai dari saat anak masih dalam kandungan sampai ia dilahirkan. Ini berlanjut sampai ia dewasa. Ia membutuhkan bimbingan orang tuanya agar selamat di dunia dan akhirat.
Karena itu, jadilah orang tua yanng bijak. Jangan karena konten dan popularitas, hak anak dibajak. Anak adalah amanah dari Allah. Perlakukan dan didiklah sesuai fitrah, yakni sesuai Al-Qur’an dan sunnah. Ayo, terapkan Islam kaffah agar kita mendapat berkah melimpah dari langit dan bumi. Aamiin.
Oleh: Iseu Sutinah S.Pd.
Sahabat Tinta Media