Tinta Media - Melihat persoalan yang dialami generasi saat ini, Mubalighah dan Pendidik Matraman, Jakarta Timur Ustazah Siti Rahmiati merasa ngenes melihat generasi saat ini. “Ngenes ya, melihat mereka sudah di luar dari koridor ajaran agama Islam,” ucapnya dalam rubrik MMC News: Mubalighah Bicara Tentang Generasi pada Jumat (23/12/2022) di kanal Youtube Muslimah Media Center.
Ia terbesit untuk mengajak mereka bagaimana caranya untuk kembali ke ajaran yang benar. "Yaitu ke pedoman kita, Al-Qur'an Karim dan Hadis Rasulullah Saw.," ujarnya.
Beberapa mubalighah lain, juga merasa miris dan prihatin melihat persoalan-persoalan yang dialami generasi saat ini. Mubalighah Cimanggis, Depok Ustazah Dede Mariyam dan mubalighah Jagakarsa, Jakarta Selatan Ustazah Zanimar kompak menyampaikan rasa prihatin dan mirisnya melihat persoalan yang dialami oleh generasi saat ini. “Prihatin dan miris melihat fenomena generasi sekarang,” ucap keduanya.
Mubalighah Menteng, Jakarta Pusat Ustazah Zakiyah Amin pun menyampaikan kesedihannya melihat kondisi generasi saat ini. “Menyedihkan melihat kondisi generasi saat ini. Generasi yang diharapkan bisa menjadi pionir penegak Islam secara Kaffah tetapi ternyata hari ini generasi kita sangat lemah. Sangat-sangat lemah karena ada yang melemahkan,” tuturnya sedih.
Ketika ditanyakan bagaimana solusi yang sudah diupayakan dan apakah cukup dilakukan oleh ormas saja, para mubalighah tersebut sepakat tidak cukup jika ormas saja yang melakukan pembenahan pada generasi.
Ustazah Zanimar, Ustazah Mariyam, dan Ustazah Zakiyah menyepakati untuk menyelesaikan persoalan generasi membutuhkan sinergi berbagai pihak atau instansi. “Kita harus sama-sama bergerak dan bersinergi antara orang tua, pendidik, maupun para aktivis dakwah mengajak para pemuda kita untuk turut mendengarkan apa problematika generasi hari ini. Selain itu juga harus tahu dan paham problematika tersebut. Saat para orang tua atau generasi-generasi tua sudah tidak lagi mampu maka generasi ini sudah siap untuk mengawal dakwah,” imbuh Ustazah Zakiyah.
Ustazah Siti Rahmiati yang juga pendidik menunjukkan kepeduliannya untuk memperbaiki generasi yaitu mengadakan kegiatan keputrian dengan memanggil mentor-mentor yang mengerti pentingnya pendidikan Islam kaffah. “Selaku pendidik, di sekolah saya mengundang para mentor dari luar sekolah yang memang sudah mempunyai hak paten dan juga mengerti begitu pentingnya pendidikan agama Islam secara kaffah. Para mentor membina siswa agar menjadikan al Quran sebagai pedoman dan petunjuk hidup kita semua,” ujarnya.
Butuh Sinergi
Saat ini, menurut Ustazah Zanimar dan Ustazah Mariyam, negara belum mampu menyelesaikan berbagai persoalan generasi. “Slogannya mungkin sudah banyak tapi riilnya dalam kehidupan, fakta penyelesaian belum ada,” tandas Ustazah Mariyam.
Ustazah Zakiyah menegaskan belum ada wujud negara dalam membenahi persoalan generasi. “Kalaupun ada, pembinaan para pemuda bukan untuk kepentingan umat tapi kepentingan mereka. Pemikiran generasi hari ini itu sudah ke kiri-kirian. Tidak lagi melihat mana kebenaran yang hakiki yang seharusnya dipegang dan diikuti,” urainya.
Di akhir, para mubalighah tersebut menyampaikan bahwa penyelesaian masalah generasi tidak hanya cukup dilakukan oleh mubalighah. “Semua pihak termasuk parlemen harus menerapkan Islam,” ucap Ustazah Siti Rahmiati.
Ustazah Zakiyah dan Ustazah Mariyam lebih merinci lagi siapa saja yang harus bertanggungjawab. “ Semua harus terlibat baik mubalighah, orang tua, pendidik atau guru, juga penguasa harus peduli, peka, dan bekerja sama menyelamatkan generasi muda ini,” pungkas keduanya.[] Erlina