Anak Jangan Dieksploitasi demi Konten - Tinta Media

Sabtu, 14 Januari 2023

Anak Jangan Dieksploitasi demi Konten

Tinta Media - Siapa yang menjadi role model masyarakat saat ini? Benar, para content creator, youtuber, tiktoker, dan lainnya. Beberapa yang hari lalu, seorang youtuber dengan subscribernya yang berjumlah 30 juta orang melakukan aksi ekstrim untuk putrinya yang baru berusia lima bulan. Dia dan suaminya nekat menyertakan putrinya naik jetski tanpa alat pengaman dan hanya digendong satu tangan ayahnya. Media asing pun mengomentari aksi ini. 

Meskipun hanya menjelaskan petunjuk mengendarai jetski yang aman, komentar mereka menunjukkan bahwa aksi si youtuber jelas berbahaya. Hal ini karena penumpang jetski hanya bagi yang bisa menjejakkan kaki ke lantai alas, sementara bayi lima bulan tidak bisa melakukan itu.

Si youtuber sudah selesai dengan netizen yang memprotes aksinya. Ia sudah minta maaf dengan menjelaskan alasannya tidak memakaikan alat pengaman untuk putri mungilnya. Dia juga bersikeras bahwa suaminya sudah lihai pegang kemudi jetski, waktu bermain yang singkat hanya 10 menit, dan alasan lainnya. Akan tetapi, video ini sudah kadung ditonton jutaan orang, sekaligus menjadi tuntunan dan inspirasi bagi para orang tua muda, mengajak anak-anak dalam kreativitas mereka, meskipun membahayakan jiwa anak-anak.

Asal Tetap tersohor

Media sosial menjadi panggung bagi siapa pun dan dari mana pun. Konten kreator bermunculan seperti jamur di musim hujan. Media sosial sebagai alat komunikasi pada umumnya, memiliki dua sisi. Sisi positif memberikan manfaat bagi penggunanya dan sisi negatif hanya menjadi 'sampah' yang tidak bermanfaat bagi masyarakat. Sering kita mendapati konten yang sangat remeh dari para youtuber dengan gold play button.

Semua sisi hidup dijadikan konten agar chanel mereka tetap hidup dan ditonton jutaan orang. Tersohor menjadi tujuan hidup mereka, menjadi paling eksis di antara yang lainnya. Karena itu, kreativitas harus terus diciptakan agar terus mendapat rating tertinggi. 

Sulit dimungkiri bahwa mereka melakukannya hanya untuk senang-senang saja atau untuk membangun 'keberanian' anak seperti yang disampaikan si Youtuber keluarga muda. Jelas ada keuntungan di sana. Hitung-hitungan menurut majalah Forbes, sebuah kanal yang memiliki 1 juta penonton setiap videonya akan mendapatkan cuan 75 juta rupiah. 

Prinsip hidup asal tersohor dan dapat banyak cuan bukan hanya milik para youtuber, tetapi hampir semua masyarakat di sistem kehidupan kapitalis. Ini terjadi saat kebahagiaan dan  keberhasilan hidup dinilai hanya dari sisi pencapaian materi.

Inilah yang menjadi akar masalah. Semua akan dilakukan demi tujuan hidup. Meski netizen se Indonesia mengingatkan keselamatan bayinya, seribu alasan akan diberikan untuk melegitimasi perbuatannya. Toh konten tentang anaknya menjadi pusat perhatian para subscriber.

Dia lupa, bahwa kewajiban orang tua tidak berhenti pada pemenuhan kebutuhan fisik atau jaminan terpenuhinya kebutuhan materi sampai dewasa nanti. Seorang anak juga butuh keamanan dan pendidikan dari orang tuanya. Mereka juga butuh keamanan dari semua ancaman yang membahayakan dirinya, dan pendidikan akan nilai-nilai hidup dan ilmu pengetahuan sebagai bekal untuk menempuh kehidupan.

Islam Melindungi Anak

Anak adalah amanah dari Allah Swt. Orang tua sebagai pihak yang diberi amanah akan dimintai pertanggungjawaban akan apa yang sudah ditunaikan di dunia. Anak dibesarkan agar nantinya menjadi penerus umat dalam ketaatan kepada Allah, berdakwah, dan memberi manfaat kepada umat. Keluargalah yang menjadi sekolah pertama dan utama bagi anak-anak untuk menjadi sosok seperti itu.

Negara Islam memiliki peran agar calon orang tua memiliki bekal sebelum mereka diamanahi buah hati. Dengan sistem pendidikan, seorang perempuan memiliki bekal tsaqafah, ilmu pengetahuan, dan keterampilan sebagai ibu dan warga negara. Hal yang sama berlaku bagi laki-laki. Keduanya bertanggung jawab akan kehidupan di masa depan, keberlangsungan dan kejayaan Islam.

Media sosial di dalam Islam akan sepenuhnya berada dalam kontrol departemen penerangan. Prinsip kehidupan dalam Islam adalah meraih rida Allah dengan taat kepada Allah dan Rasulullah. Media Islam tentu saja akan menyiarkan prinsip kehidupan Islam dan mendakwahkan Islam baik di dalam maupun di luar negeri.

Anak-anak pun dilindungi. Tidak diperbolehkan bagi siapa pun, termasuk orang tua dan orang-orang terdekatnya melakukan tindakan dharar kepadanya, yang membahayakan jiwanya. Sanksi akan diberikan bagi orang-orang yang menyakiti anak-anak. Dengan begitu, anak-anak akan merasa aman dan nyaman, dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan masanya.

Oleh: Khamsiyatil Fajriyah
Pengajar Ponpes Nibrosul Ulum Siwalan Panji
Rekomendasi Untuk Anda × +

Bagikan artikel ini

Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini.

Artikel Menarik Lainnya :