Guru Luthfi: Jadikan Sabar dan Salat sebagai Sarana Memohon Pertolongan Allah Swt. - Tinta Media

Sabtu, 14 Januari 2023

Guru Luthfi: Jadikan Sabar dan Salat sebagai Sarana Memohon Pertolongan Allah Swt.

Tinta Media - Merenungi Al-Qur'an Surat Al-Baqarah ayat 153, Pengurus Majelis Baitul Qur’an, Tapin, Guru H. Luthfi Hidayat mengajak umat Islam agar menjadikan sabar dan salat sebagai sarana memohon pertolongan Allah atas segala persoalan hidup.

“Renungan Surat Al-Baqarah ayat 153 adalah menjadikan sabar dan salat sebagai sarana memohon pertolongan Allah atas segala persoalan hidup kita,” tuturnya dalam Program Kajian Jumat Bersama Al-Qur’an: Memohon Pertolongan dengan Sabar dan Salat, Jumat (6/1/2023), di kanal Youtube Majelis Baitul Qur’an.

Firman Allah Swt.:

ÙŠٰٓاَÙŠُّÙ‡َا الَّØ°ِينَ اٰÙ…َÙ†ُوا اسْتَعِÙŠْÙ†ُÙˆْا ÙˆَالصَّÙ„ٰوةِ ؕ اِÙ†َّ اللّٰÙ‡َ Ù…َعَ الصّٰبِرِÙŠۡÙ†َ(١٥٣)                                                  

“Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan salat sebagai penolong kalian, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar”. (TQS. Al-Baqarah [2]: 153).

Ia menguraikan bahwa Imam Ibnu Katsir menerangkan keterkaitan ayat yang mulia ini dengan ayat sebelumnya.

“Setelah menyampaikan penjelasan mengenai perintah bersyukur, Allah Swt. menjelaskan makna sabar dan bimbingan untuk memohon pertolongan melalui kesabaran dan salat karena sesungguhnya seorang hamba itu adakalanya ia mendapatkan nikmat, kemudian mensyukurinya atau ditimpa bencana kemudian bersabar atasnya,” urainya.

Sebagaimana yang dijelaskan oleh sebuah hadist dalam Kitab Musnab Ahmad, Rasulullah Saw. bersabda: “Sungguh menakjubkan perihal orang mukmin itu, Allah tidak menentukan suatu hal melainkan kebaikan baginya. Jika mendapat kebaikan ia lalu bersyukur, maka yang demikian itu adalah baik baginya”. (HR. Ahmad).

Menurutnya, Allah Swt. juga menerangkan bahwa sebaik-baik sarana yang dapat membantu dalam menjalani berbagai musibah adalah sabar dan salat. Sebagaimana dalam ayat yang mulia ini, yakni:

ÙŠٰٓاَÙŠُّÙ‡َا الَّØ°ِينَ اٰÙ…َÙ†ُوا اسْتَعِÙŠْÙ†ُÙˆْا ÙˆَالصَّÙ„ٰوةِ.                   

Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan salat sebagai penolong kalian.

“Mintalah pertolongan dalam perkara duniamu dan akhiratmu dengan sabar dan salat, karena dengan Sabar akan memperoleh semua keutamaan dan dengan salat akan mencegah dari perbuatan keji,” bebernya berdasarkan penjelasan Imam Muhammad Ali Ash Shabuni yang menerangkan makna kalimat ini dalam Tafsirnya Shafwatu Tafaasir.

Ia pun mengungkapkan hadist riwayat Ahmad dan an-Nasa’i disebutkan bahwa Rasulullah Saw. jika menghadapi suatu masalah maka beliau akan mengerjakan salat.

Guru Luthfi kembali menuturkan penjelasan dari Imam Ibnu Katsir tentang kesabaran yang terbagi menjadi dua macam, yakni:
Pertama, sabar dalam meninggalkan berbagai hal yang diharamkan dan perbuatan dosa.
“Kedua, sabar dalam berbuat ketaatan dan mendekatkan diri kepada Allah Swt. dan ini lebih besar pahalanya, karena inilah yang dimaksudkan,” tuturnya.

Sebagaimana dikemukakan oleh Abdur Rahman bin Zaid bin Aslam mengenai dua pintu kesabaran, yakni: sabar menjalankan hal-hal yang disukai Allah Swt. meskipun terasa berat bagi jiwa dan raga. Dan kedua bersabar dalam menghindari hal-hal yang dibenci Allah Swt., meskipun sangat diinginkan oleh hawa nafsu.
“Jika seseorang telah melakukan hal itu, maka ia benar-benar termasuk orang-orang yang sabar, yang insya Allah akan memperoleh keselamatan,” ujarnya.

Imam Ibnu Katsir memperkuat pemahaman dari kalimat di atas dengan firman Allah Ta’ala dalam Surat Az-Zumar ayat ke 10 bahwa sesungguhnya hanya orang yang bersabarlah, yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.

Ayat yang mulia ini ditutup dengan kalimat, اِÙ†َّ اللّٰÙ‡َ Ù…َعَ الصّٰبِرِÙŠۡÙ†َ  . Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.
“Allah beserta mereka (yang bersabar) dengan menyertakan kemenangan, pertolongan, dan penjagaan,” ucapnya.

Ia mengakhirinya dengan memberikan nasihat bahwa makna dari ayat yang mulia ini, memberikan modal dan pesan mendalam bagi umat Islam dalam mengarungi kehidupan dan perjuangan yang tidak mungkin nihil masalah, seolah sulit sekali akan memperoleh penyelesaian dan kemenangan. 
“Masing-masing kita pasti pernah mengalami suatu titik, secara kausalitas  seolah tidak ada lagi jalan keluar, semua sisi seolah buntu. Dititik inilah penyelesaiannya dengan sabar dan salat, insya Allah dengannya akan memperoleh penyelesaian, penjagaan, kemenangan, dan pertolongan dari Allah. Nashrun minallah wa Fathun Qarib,” pungkasnya. []Ageng Kartika.
Rekomendasi Untuk Anda × +

Bagikan artikel ini

Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini.

Artikel Menarik Lainnya :