PERJUANGAN SYARIAH & KHILAFAH YANG REALISTIS DENGAN DAKWAH, BUKAN VIA DEMOKRASI - Tinta Media

Sabtu, 03 Desember 2022

PERJUANGAN SYARIAH & KHILAFAH YANG REALISTIS DENGAN DAKWAH, BUKAN VIA DEMOKRASI

Tinta Media - Kata "demokrasi" pertama muncul pada mazhab politik dan filsafat Yunani kuno di negara-kota Athena. Dipimpin oleh Cleisthenes, warga Athena mendirikan negara yang umum dianggap sebagai negara demokrasi pertama pada tahun 507-508 SM. Cleisthenes disebut sebagai "bapak demokrasi Athena."

Nabi Muhammad SAW diangkat menjadi rasul ditandai dengan menerima wahyu surah Al 'Alaq ayat 1-5 di Gua Hira. Pendapat terkuat meyakini bahwa hal tersebut terjadi pada 17 Ramadan 610 M.

Sementara itu, peristiwa hijrahnya Nabi terjadi pada bulan Shafar dan bulan Rabiul Awwal, yaitu bertepatan dengan bulan Juni dan Juli pada tahun 622 M). Ini adalah tahun pertama Nabi mendirikan negara Islam dimana beliau SAW menjadi kepala negaranya.

Demokrasi jauh lebih jadul daripada Islam. Sistem pemerintahan Islam lebih modern daripada Demokrasi. Lalu, sistem pemerintahan Islam, Daulah Islam Nabi Muhammad SAW ini oleh para sahabat dilanjutkan dalam bentuk sistem Khilafah.

Andai saja, Para Sahabat tidak mentaati Nabi Muhammad SAW, boleh jadi mereka mendirikan sistem kerajaan atau kekaisaran. Abu Bakar RA tentu akan disebut Raja atau Kaisar, bukan Khalifah.

Saat itu, sudah ada sistem kerajaan dan kekaisaran, Romawi dan Persia. Sahabat tidak latah mengambilnya, sahabat taat kepada Nabi Muhammad SAW dengan melanjutkan Daulah Islam dalam bentuk sistem Khilafah.

Lalu hari ini, ada yang percaya Khilafah ajaran Islam, yakin Khilafah akan tegak kembali, tapi beramal dengan demokrasi. Berjuang melalui sistem demokrasi.

Alih-alih Islam tegak, syariah & Khilafah berdiri, yang ada ikut terkontaminasi demokrasi, ikut korupsi. Berkhalwat dan Ikhtilat dalam sistem sekuler, sehingga menjadi tidak jelas mana halal mana haram.

Lalu, sebagiannya menganggap perjuangan Khilafah utopis. Meminta bertindak realistis dengan terlibat dalam demokrasi?

Jistru utopia yang paling khayali adalah memperjuangkan Islam melalui demokrasi. Karena demokrasi adalah sistem pemerintahan rakyat, bukan sistem pemerintahan Islam. Dalam demokrasi yang berdaulat adalah rakyat, bukan syariat Allah SWT.

Dalam demokrasi, apa yang Allah SWT halalkan justru diharamkan. Sebaliknya, apa yang Allah SWT haramkan justru dihalalkan.

Dalam Islam, Allah SWT mengharamkan riba, zina, miras hingga judi. Demokrasi menghalalkannya berdalih kedaulatan rakyat.

Dalam Islam, syariat Islam diwajibkan. Demokrasi malah mengharamkan, dengan label radikal hingga teroris. Lantas, darimana jalannya Islam dapat tegak via demokrasi?

Syariat Islam & Khilafah hanya akan tegak dengan dakwah. Dakwah yang meneladani Rasulullah SAW. Dakwah, yang tidak berkompromi dengan kebatilan. Dakwah pemikiran dan politik, menyadarkan umat selaku pemilik kekuasaan, agar menegakkan kekuasaan Islam (Khilafah). [].

Oleh : Ahmad Khozinudin
Sastrawan Politik

https://heylink.me/AK_Channel/

Rekomendasi Untuk Anda × +

Bagikan artikel ini

Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini.

Artikel Menarik Lainnya :